Malam Spontanitas Kesenian dan Pembuatan Laporan Kunjungan

Jejak Tradisi Budaya Daerah BPNB DIY 2018 di Kota Malang dan Kabupaten Malang

0
748
malam spontanitas

Jetrada BPNB DIY 2018 – Setelah seluruh kunjungan selesai dilakukan, adik-adik pecinta budaya peserta Jetrada BPNB DIY 2018 diberi kesempatan untuk sejenak bersantai sejenak dalam acara malam spontanitas kesenian di mana mereka dibebaskan untuk berkreasi menampilkan sajian seni yang dibuat/dipersiapkan saat kegiatan Jetrada BPNB DIY 2018 ini akan berlangsung.

Gelak tawa, riuh celoteh dan sesekali sorakan semangat terdengar saling berganti. Sangat terasa, semangat dan kekompakan di antara mereka, baik itu dari peserta yang tampil maupun para penonton. Terlihat kreativitas mereka yang beragam dari sajian mereka yang berupa ludruk Jawa Timuran, Tarian dengan tema Anoman Obong, dan musikalisasi puisi. Ketika perwakilan kelompok mereka maju, riuh sorakan untuk menyemangati begitu ramai, namun ketika perwakilan kelompok lain maju, tak kalah riuh pula ternyata dukungan mereka. Rupanya virus toleransi dan kekompakan telah menyebar di antara adik-adik remaja pecinta budaya ini, sungguh menjadi obat lelah bagi para panitia pendukung acara yang turut menyaksikan sajian spontanitas dari adik-adik peserta Jetrada BPNB DIY 2018.

Meskipun malam semakin larut, semangat mereka tak jua surut. Senda gurau sesekali terlihat, menggambarkan suasana yang cair dan bersahabat tanpa ada sekat di antara mereka. Hal ini lagi-lagi menunjukkan toleransi mereka yang tinggi, walau latar belakang yang berbeda-beda. Tema Jetrada kali ini tampaknya sudah dapat langsung dapat mereka terapkan. Hal ini sesuai dengan harapan BPNB DIY yang melakukan pembagian kelompok, pembagian formasi penumpang bis, dan pembagian kamar, dilakukan tidak berdasar satu daerah saja, agar mereka dapat saling berbaur, sehingga setiap kelompok memiliki unsur dari 3 Provinsi.

Setelah unjuk seni selesai ditampilkan, acara pun dilanjutkan dengan pembuatan laporan dari seluruh kunjungan ke obyek tradisi dan budaya yang berada di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Semangat mereka tak jua padam, meski lelah pasti menggelayut manja di tubuh mereka. Berbagai macam cara mereka lakukan untuk membuat diri mereka nyaman saat mengerjakan laporan kunjungan secara berkelompok ini, ada yang mengerjakan sambil menggunakan headphone , ada yang serius membentuk kelompok kecil membahas kunjungan mereka, ada pula yang sembari sesekali memainkan gitar dan bernyanyi bersama teman sekitarnya. Sesekali saling sapa dan canda terjadi, mungkin sebagai pelepas penat sejenak. Semoga semangat mereka seperti ini juga tak surut dan tak padam untuk tetap melestarikan tradisi dan budaya Indonesia yang beragam, dan selalu bersemangat menjunjung tinggi toleransi pada sesama.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya.

 

(bpw)