Talempong, Alat Musik Pukul Tradisional Minangkabau

0
9802

Teknik memainkan talempong secara tradisional
Teknik memainkan talempong secara tradisional
Salah satu alat musik tradisional yang senantiasa hadir dalam setiap upacara adat Minangkabau adalah Talempong. Talempong merupakan seperangkat alat musik yang terbuat dari campuran tembaga, timah putih dan besi putih. Dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan stik (alat pukul berbahan kayu). Kualitas Talempong bisa diukur dari kadar campuran dari tiga unsur pembentuknya. Semakin banyak unsur tembaga dalam satu buah talempong maka akan semakin baik kualitasnya.

Berbentuk bundar dan berdiameter sekitar 17 cm – 18 cm, Talempong mempunyai ukuran yang berbeda antara bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas sedikit lebih besar dari bagian bawah. Dibagian atas Talempong terdapat bulatan yang lebih kecil seperti kepala Talempong, sedangkan pada bagian bawah alat musik dibuat berlubang. Menurut ukuran standar yang umum digunakan, Talempong Minangkabau mempunyai ukuran standar sebagai berikut: 1) tinggi 8.5 cm – 9.4 cm, 2) garis tengah 17 cm – 18 cm, 3) tinggi dinding 5 – 6 cm, 4) garis tengah bawah 16.5 cm – 17 cm, 5) garis tengah pencu 2 cm – 2.5 cm, 6) ketebalan alat 3 mm – 4 mm.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul berupa kayu kecil (stik). Ada dua teknik memainkan talempong yaitu: 1) Teknik tradisional (interlocking), dimana seperangkat Talempong dimainkan oleh tiga orang. Masing-masing pemain memainkan dua buah talempong yang dipegang dengan tangan kiri secara vertikal, atas dan bawah. Yang atas dijepit ibu jari dan jari telunjuk, sedangkan yang bawah digantungkan pada jari tengah, manis dan kelingking. Jari telunjuk menjadi pemisah antar talempong sehingga suara talempong nyaring. Pada teknik pertama ini tangan kanan berfungsi memegang dan memukulkan stik ke perangkat Talempong. 2) Teknik modern, bahwa talempong-talempong diletakkan di atas rel atau rancakan. Talempong tersebut Dipukul dengan stik pemukul di atas rancakan yang ada.

Alat musik Talempong sering dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam berbagai upacara-upacara adat Minangkabau seperti: 1) Upacara pengangkatan penghulu, 2) Upacara pesta perkawinan, 3) Menaiki rumah baru, 4) Pesta panen raya, 5) Acara pertunjukan randai, 6) Musik pengiring tari, 7) Acara gotong royong, 8) Upacara sunat rasul, Dll. Bisa dikatakan tanpa kehadiran Talempong dalam upacara umumnya atau tari khususnya seakan makanan tanpa garam. Talempong bisa juga dimanfaatkan untuk mengatur irama musik. Secara umum fungsi talempong adalah: 1) Sebagai sarana upacara, 2) Sebagai sajian estetis, 3) Sebagai hiburan,4) Pengintegrasian masyarakat, 5) Sebagai media komunikasi.

Talempong juga hadir menghidupkan suasana dalam arak-arakan penyambutan tamu agung. Umumnya, talempong dimainkan bersama beberapa instrumen tradisional Minangkabau lainnya seperti saluang, gandang, dan serunai.

-Marbun-