Surat-surat Dayang Kuala

0
912
Hasanadi/Foto.Reza

Surat-surat Dayang Kuala (SSDK) merupakan naskah kuno koleksi museum Negeri Bengkulu. Naskah ini ditulis dengan bahasa daerah milik sukubangsa Serawai dengan aksara Ka-Ga-Nga di atas bilah bambu atau dalam istilah setempat disebut gelumpai. Naskah ini juga memuat pola hubungan antara mertua perempuan (Dayang Kuala) dengan menantu laki-lakinya. Seorang mertua menyiratkan harapan kepada menantu laki-lakinya karena pengalaman hidup yang dia alami sepanjang membesarkan putrinya.

Menurut Hasanadi, peneliti BPNB Sumatera Barat menyatakan bahwa naskah SSDK memiliki informasi penting terkait kearifan lokal (local wisdom) dalam konteks sistem kekerabatan masyarakat sukubangsa Serawai di Bengkulu Selatan. Dia juga menambahkan bahwa nilai-nilai kearifan yang terkandung di dalam naskah SSDK penting untuk digali serta dijelaskan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami serta menjadikannya sebagai perbandingan kehidupan kebudayaan di masa sekarang.

Sementara itu ada satu masalah yang dihadapi naskah beraksara ka-ga-nga dalam periode terakhir ini. Kuat dugaan bahwa aksara ka-ga-nga akan semakin hilang ketika masyarakat yang mampu membaca dan memahami semakin berkurang karena usia. Hal itu akan  menghambat keberlangsungan transformasi serta transmisi ilmu pengetahuan tentang naskah ka-ga-nga kepada masyarakat. jadi dengan adanya kajian ini akan menyediakan teks yang accessible, yaitu teks yang dapat dibaca serta diakses secara menyeluruh oleh masyarakat luas.

Di samping itu, masyarakat dan generasi muda Bengkulu perlu menemukenali nilai-nilai kearifan lokal (local Wisdom) masyarakatnya sebagaimana terdapat dalam teks naskah SSDK.

Tim yang dipimpin Hasanadi dan beranggotakan Ajisman dan Mutiara Al Husna melalui Kajian ini mencoba membuktikan kandungan pengetahuan dalam khasanah budaya lokal, terutama terkait pola hubungan mertua-menantu dalam sistem kekerabatan masyarakat Bengkulu Selatan. Bahwa sesungguhnya pengetahuan berbasis budaya lokal tersebut sangat mungkin masih relevan dengan kebutuhan masyarakat pada zaman sekarang.

Kajian ini akan dilangsungkan pada semester II tahun 2017 dengan tujuan mendeskripsikan bentuk dan isi teks naskah SSDK dan menjelaskan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) masyarakat Bengkulu Selatan dalam naskah SSDK.