Rilis Pers Festival Matrilineal 2015 di Provinsi Sumatera Barat

0
1270

[KOTO PADANG RANAH DAN TANAH BATO NAGARI SIJUNJUNG
KEC. SIJUNJUNG KAB. SIJUNJUNG PROP. SUMATERA BARAT,
TANGGAL 25 OKTOBER S.D. 1 NOVEMBER 2015]

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Padang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibidang kebudayaan yang berada di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan wilayah kerja Propinsi Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan Tahun 2015 melaksanakan kegiatan Festival Matrilineal di Propinsi Sumatera Barat. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 25 Oktober sampai dengan 1 November 2015 di Koto Padang Ranah dan Tanah Bato Nagari Sijunjung Kecamatan Sijunjung Propinsi Sumatera Barat.

Kegiatan ini merupakan suatu bentuk usaha untuk menguatkan serta dapat membentuk suatu forum yang berskala internasional yang dapat merefleksikan dan mendorong perkembangan Festival Matrilineal di Provinsi Sumatera Barat. Disamping itu juga perlunya sebuah iven berskala internasional, nasional maupun daerah yang bisa menciptakan ruang bersama bagi pelaku, pengamat dan masyarakat luas untuk melihat akar tradisi tetap menjadi sumber penting bagi pelestarian kebudayaan. Kegiatan ini juga dalam dalam mendukung kawasan perkampungan adat ini untuk diusulkan menjadi warisan budaya dunia ke Unesco.

Kegiatan ini juga tidak terlepas dari tugas dan fungsi kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang mengkhususkan perhatian dalam pengkajian dan pelayanan informasi kebudayaan dan kesejarahan yang bertalian dengan prinsip-prinsip kerabat matrilineal, bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pihak terkait setempat.

Manfaat dari kegiatan ini yakni : (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sistem matrilineal, (2) Terbentuknya suatu forum yang berskala internasional, nasional dan daerah yang dapat merefleksikan dan mendorong pengetahuan tentang sistem matrilineal tersebut, (3) Terlaksananya sebuah iven seni pertunjukan internasional yang bisa menciptakan ruang bersama bagi pelaku, pengamat dan masyarakat luas untuk melihat akar tradisi tetap menjadi sumber penting bagi pengetahuan, khususnya tentang sistem matrilineal, (4) Sebagai usaha untuk mendukung perkampungan adat yakni Koto Padang Ranah dan Tanah Bato guna diusulkan sebagai warisan budaya dunia ke Unesco.

Bentuk Kegiatan:

(1). Penampilan seni pertunjukan, akan menampilkan 9 (sembilan) kelompok kesenian yang terdiri dari 2 (dua) dari luar negeri dan 7 (tujuh) dari dalam negeri, yakni : (1) Tim Kesenian dari Dikir Hulu University Rajabhat Yala, Thailand, (2). Tim Kesenian dari Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Kualalumpur, Malaysia (3).Tim Kesenian dari Kabupaten Muko-Muko Propinsi Bengkulu, (4). Tim Kesenian dari Sanggar Classic Gong Kabupaten Kampar Propinsi Riau, (5).Tim Kesenian dari Nan Tumpah, Propinsi Sumatera Barat, (6).Tim Kesenian dari Sanggar Tari Melati Lae Gentuyung, Kab. Aceh Singkil Propinsi Aceh, (7). Tim Kesenian dari Kabupetan Muara Enim Propinsi Sumatera Selatan, (8)Tim Kesenian dari Saandiko Kota Bukittinggi Propinsi Sumatera Barat, dan (9). Pementasan Kesenian dari Kabupaten Sijunjung Propinsi Sumatera Barat.

(2) Seminar tentang Sejarah dan Budaya Matrilineal
Membahas persoalan matrilineal dari perspektif Sejarah dan Budaya, dengan narasumber utama Prof. Dr. Nursyirwan Effendi (Guru Besar Antropologi FISIP Unand) dan Prof. Gusti Asnan (Guru Besar Sejarah FIB Unand), dan Prof. Dr. Rauda Thaib (Guru Besar Unand dan Ketua Bundo Kanduang Propinsi Sumatera Barat), Datuak Canang, dan Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Datuak Canang.

(3) Lomba Baju Kuruang Basiba
Lomba Baju Kuruang Basiba akan diikuti oleh Bundo Kanduang kabupaten dan kota se Propinsi Sumatera Barat.

(4) Pameran Foto tentang Sejarah dan Budaya Matrilineal.
Menampilkan foto-foto pertunjukan tim kesenian yang tampil dalam kegiatan Festival Matrilineal di Propinsi Sumatera Barat dan foto-foto aktivitas Bundo Kanduang yang ada di Kabupaten / kota se Propinsi Sumatera Barat.

Hasil yang diharapkan (Outcome) dari kegiatan ini adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sistem matrilineal. (2) Terbentuknya suatu forum yang berskala internasional yang dapat merefleksikan dan mendorong perkembangan dan pengetahuan sistem matrilineal. (3) Terlaksananya sebuah iven seni pertunjukan internasional yang bisa menciptakan ruang bersama bagi pelaku, pengamat dan masyarakat luas untuk melihat akar tradisi tetap menjadi sumber penting bagi dan pengetahuan sistem matrilineal, dan (4) Tersosialisasunya dan sebagai usaha untuk mendukung perkampungan adat yakni Koto Padang Ranah dan Tanah Bato guna diusulkan sebagai warisan budaya dunia ke Unesco.

baliho 2 x 3 m