Pessel – Pawai pakaian daerah menampilkan beragam pakaian dari berbagai daerah di Indonesia. Pawai pakaian ini merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Seni Budaya Multikultural. Kegiatan ini diadakan pada Minggu, 15 April 2018. BPNB mencoba mengenalkan kekayaan Indonesia lewat penampilan pakaian daerah. Tidak tanggung-tanggung, pakaian daerah tersebut dihadirkan 11 daerah yang ada Balai Pelestarian Nilai Budayanya.
Gebyar Seni Budaya Multikultural digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-70 tahun Kabupaten Pesisir. Kegiatan dilangsungkan di Panggung Utama pantai Carocok dengan beberapa bentuk kegiatan seperti pawai, pertunjukan seni dan maelo pukek. Rute pawai yang dilalui yakni dari Pantai Carocok hingga Kantor Bupati Pesisir Selatan. Acara pelepasan dilakukan oleh Wakil Gubernur Nasrul Abit. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Ketua DPRD, OPD dan undangan.
Pawai budaya ini sesungguhnya diikuti oleh berbagai kelompok seperti marching band, BPNB dan Seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. BPNB turut terlibat dalam kegiatan tersebut karena melihat pawai tersebut strategis untuk mengenalkan ragam budaya kepada masyarakat. Terbukti, masyarakat begitu antusias menyaksikan pawai tersebut. Lokasi acara penuh, apalagi sebagian peserta BPNB menyertai pawai tersebut dengan tarian. Hampir semua orang yang hadir tidak mau ketinggalan untuk tidak mengabadikan pawai tersebut.
Sesaat setelah pelepasan pawai oleh Wakil Gubernur Nasrul Abit, para peserta pawai mulai bergerak maju. Diawali dengan marching band anak Sekolah Dasar, lalu diikuti langsung dengan pawai tim BPNB. Setidaknya terdapat 11 pakaian daerah ditampilkan dalam pawai pakaian daerah. Semua dihadirkan dari seluruh wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya. Umumnya pakaian yang ditampilkan tersebut adalah pakaian mempelai. Warga yang menyaksikan kegiatan tersebut sangat antusias dengan memenuhi lokasi acara.
Balai Pelestarian Nilai Budaya ACEH menmpilkan Busana adat pengantin Aceh yang biasa digunakan pada acara perkawinan dan penyambutan tamu-tamu.
Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau menampilkan busana adat pengantin kreasi Kepulauan Riau yang diberi nama bujang dan dara. Pakaian ini biasanya digunakan pada acara perkawinan dan penyambutan tamu-tamu.
Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat memakai baju anak daro jo marapulai. Pakaian ini biasanya digunakan untuk pesta penikahan (baralek). Dipakai saat basandiang dan arak-arakan babako.
Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat juga menampilkan pakaian pria dengan nama Pangsi hitam, dengan iket kepala. Biasanya digunakan pada Acara adat Sunda Nama-nama Pakaian wanita, kebaya Sunda dengan kain sinjang. Biasanya digunakan pada acara acara adat atau acara resmi, misalnya hajatan pernikahan, khitanan, dll.