Objek-objek Bersejarah di OKU Selatan

0
4721
Tugu Monpera Area Ranau

OKU Selatan – Selama perhelatan Lawatan Sejarah Daerah 2017 di OKU Selatan, para peserta dibawa mengunjungi berbagai objek-objek sejarah. Hal ini untuk menumbuhkan pemahaman akan sejarah serta kepekaan para peserta terhadap nilai-nilai sejarah masa lalu sebagai prasyarat masa kini. Kunjungan ke objek-objek sejarah tersebut meliputi Tugu Monpera, Candi Kebayan atau Candi Jepara, Rumah Adat Saibatin Marga Ranau serta Danau Ranau. Objek-objek tersebut mempunyai cerita dan nilai sejarah yang cukup berarti dalam sejarah terbentuknya Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Tugu Monpera Area Ranau yang terletak di Simpang Tiga Kelurahan Simpang Sender Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Tugu ini dibangun tahun 1977 dan diresmikan oleh Gubernur Asnawi Mangku Alam. Tugu ini merupakan salah satu dari sejarah bahwa adanya perlawanan terhadap penjajah Jepang. Ada tiga pejuang inti dalam perjuangan ini yakni Abi Sujak Berlian, KH. Ibrahim dan Akhmal. Ketiga pejuang ini berperan penting dalam mengusir penjajah Jepang di daerah tersebut.

Tugu Monpera Area Ranau

Candi Batu Kebayan atau Candi Jepara, salah satu sisa peradaban Hindu/Buddha ditemukan di tepi Danau Ranau adalah situs Jepara, yang berada di Kecamatan Buay Pematang Ribu, Kabupaten OKU Selatan. Secara astronomis berada di 1030 59’ Bujur Timur, dan 40 501 Lintang Selatan. Situs Jepara terletak di tepi Sungai Selabung (cabang Sungai Komering) sekitar 750 meter barat daya dari Danau Ranau. Lahan sekitar candi difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai lokasi pertanian dengan jenis tanaman kopi.

Candi Batu Kebayan/Candi Jepara

Kondisi lingkungan candi merupakan daerah yang subur dan dekat dengan sumber air, karena terletak di pinggir Danau Ranau, Sungai Perli dan Sungai Sahulan, pegunungan dan dataran yang tinggi. Desa Jepara merupakan daerah perbukitan yang ditandai dengan permukaan tanah yang bergelombang dengan kontur pokok miring dan merendah ke arah Barat yaitu ke arah Danau Ranau. Secara astronomi lokasi berada di koordinat sumbu X 04049’38,8” dan Y 103058’57,8” dan berada di elevasi 636 m.

Lokasi sekarang dikelilingi oleh pagar kawat berduri, nampak diatas permukaan tanah sebaran bata candi yang tidak beraturan. Batu candi terbuat dari batu kapur, fondasi  berdenah empat persegi panjang, ukuran:  panjang 9 meter dan lebar 8 meter. Pada fondasi candi terlihat pelipit sisi genta dan padma. Di sekitarnya tampak juga panil-panil batu yang diduga bagian dari kaki candi, panil tersebut empat persegi namun diatas panil tidak berhias (polos). Sistem penyambungan batu menggunakan sistem batu takuk, arah hadap candi timur laut.

Rumah Adat Saibatin Marga Ranau adalah rumah keraton tertua yang ada di ranau, tepatnya di Desa Jepara Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Rumah adat ini dibuat oleh Pangeran Singajuru pada abad ke 15. Pada awalnya rumah ini dibangun di Desa Jepara Tua. Tetapi pada tanggal 18 April 1926 terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan rumah tersebut. Setelah itu rumah adat dibangun kembali mendekati sumber air. Rumah adat ini dijadikan tempat tingal keturunan Pangeran Singajuru, digunakan untuk acara-acara adat seperti musyawarah adat dan sebagainya. Di rumah ini terdapat benda-benda bersejarah berupa barang-barang pusaka diantaranya piagam, keris, gelang, kopiah dan lain-lain.

Saibatin Rumah Adat Marga Ranau

Sementara Danau Ranau merupakan danau tektonik terbesar kedua di Sumatera setelah Danau Toba di Propinsi Sumatera Utara. Danau ini memiliki potensi dalam bidang ekonomi yakni perdagangan dan wisata, bidang sosial dan bidang budaya. Bagi masyarakat di Ogan Komering Ulu Selatan danau ini telah menjadi bagian dalam perjalanan sejarah kehidupan masyarakat.

Kontributor: Undri/Editor: Firdaus