Silek kumango di Solok Selatan tidak sama dengan kumango di Tanah Datar. Hasil pencatatan Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, setidaknya terdapat 12 aliran silat tradisi di Kabupaten Solok Selatan. Dari aliran sebanyak itu, tidak ada aliran yang benar-benar lahir dan berkembang di daerah tersebut. Hampir semua silek yang ada datang dari daerah lain khususnya dari darek yaitu daerah Tanah Datar.
Walau demikian, dari jumlah tersebut diakui ada beberapa aliran silek khas Solok Selatan. Dikatakan khas karena sekalipun aliran tersebut ada di darek tapi memiliki perbedaan yang mencolok dari segi gerak atau jurus. Mungkin karena telah mengalami modifikasi dari aslinya atau karena penggabungan beberapa aliran. Beberapa aliran silek yang dirasa khas tersebut adalah luncu, colau, padang abai dan kumango.
Dari ke empat aliran yang khas, silek kumango menjadi salah satu aliran khas dan unik. Masyarakat percaya bahwa silek ini berasal dari daerah darek yang selanjutnya menyebar ke Solok Selatan. Namun, ada perbedaan mencolok dengan daerah darek. Silek kumango yang ada di solok selatan bukanlah sebagaimana anggapan orang banyak tentang silek kumango yang ada di daerah darek.
Silek Kumango di Solok Selatan merupakan gabungan dari beberapa aliran silek, sehingga dinamakan dengan ‘kumango’. Menurut masyarakat ‘kumango’ dalam bahasa setempat adalah campur-campur atau gabungan. Jadi ‘kumango’ secara etimologi adalah ‘gado-gado’ atau ‘campuran’. Nama ini merujuk dari aliran silek yang memang menggabungkan beberapa gerak dari beberapa aliran silek yang ada di Solok Selatan. Beberapa aliran dan gerak silat yang tergabung dalam silek kumango solok selatan adalah Colau, Pangian, Luncu dan Taralak.
Penggabungan beberapa aliran silat dalam ‘silek kumango’, tidak sepenuhnya mengubah tradisi pada silek kumango yang asli. Gerak-gerak utama masih tetap dipertahankan. Selain itu, tradisi buka laman dengan ritual khusus juga tetap dilakukan. Kini silek kumango berkembang baik di Kabupaten Solok Selatan dengan cirinya yang khas. (FM)