Tari Saputangan dan Tari Rantak Tungga

0
5399
Salah satu gerak tari Rantak Tungga yang dibawakan oleh Sanggar San Alida dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

BPNB Sumbar sukses menggelar Gebyar Seni Budaya Multikultural se-Indonesia di Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari berturut-turut yakni Minggu-Senin, 15-16 April 2018. Sebanyak 11 sanggar seni yang mewakili 11 BPNB seluruh Indonesia ikut terlibat menampilkan kesenian khas masing-masing daerah. Ada dua kategori penampilan kesenian yang ditampilkan yakni tari tradisional pada hari pertama dan tari kreasi pada hari kedua.

Salah satu gerak tari Saputangan yang dibawakan oleh Sanggar San Alida dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur (15/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

BPNB Sumatera Barat diwakili Sanggar Seni San Alida menampilkan tari Saputangan, salah satu tradisi yang hidup dan berkembang di Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Tari ini bersifat hiburan sebagai penggambaran hasil panen masyarakat. Dahulu tari ini hanya ditarikan oleh laki – laki berpasangan.

Salah satu gerak tari Saputangan yang dibawakan oleh Sanggar San Alida dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur (15/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Dalam perkembangannya tari ini boleh ditarikan baik laki – laki dan perempuan atau perempuan dan perempuan dengan menggunakan properti saputangan. Walaupun demikian gerak – gerak tari saputangan bersumber dari gerak – gerak tari tradisi yang ada di Kecamatan Bayang. Ciri – cirinya posisi badan selalu condong ke depan. Musik pengiring tari adalah talempong, gandang dan pupuik katopong dengan irama ritmis.

Salah satu gerak tari Rantak Tungga yang dibawakan oleh Sanggar San Alida dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Kemudian pada penampilan tari kreasi, sanggar San Alida menampilkan tari Rantak Tungga terinspirasi dari salah satu nama gerak tari tradisional Pesisir Selatan, yakni Tari Benten. Tungga yang berarti tunggal atau satu. Pada garapan ini rantak tungga yaitu prinsip teguh untuk mencapai satu tujuan.

Salah satu gerak tari Rantak Tungga yang dibawakan oleh Sanggar San Alida dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Rantak tungga menginspirasi generasi muda untuk menjadi generasi pantang mundur dalam mencapai tujuan untuk satu keinginan dalam melangkah menuju masa depan. Namun terkadang dalam hidup ini kita tidak bisa sendirian, pastinya membutuhkan orang lain juga untuk memujudkan impian yang satu “basamo mako manjadi”. Gerakan yang dipakai merupakan adopsi dari gerak – gerak dalam tari benten dan rantak kudo, serta perpaduan unsur – unsur yang terdapat pada randai.