Tari Mogama dan Tari Motobatu Molintak Kon Tobabuan

0
2760
Salah satu gerak tari Motobatu Molintak Kon Tobabuan yang dibawakan Sanggar Seni Tiara Fitrah dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultural (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

BPNB Sumbar sukses menggelar Gebyar Seni Budaya Multikultural se-Indonesia di Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari berturut-turut yakni Minggu-Senin, 15-16 April 2018. Sebanyak 11 sanggar seni yang mewakili 11 BPNB seluruh Indonesia ikut terlibat menampilkan kesenian khas masing-masing daerah. Ada dua kategori penampilan kesenian yang ditampilkan yakni tari tradisional pada hari pertama dan tari kreasi pada hari kedua.

Salah satu gerak tari Mogama yang dibawakan Sanggar Seni Tiara Fitrah dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultural (15/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

BPNB Sulawesi Utara diwakili Sanggar Tiara Fitrah menampilkan tari mogama untuk tari tradisional. Tari mogama adalah tari yang menggambarkan upacara adat perkawinan Bolaang Mongondow yang disebut adat Mogama. Mogama itu sendiri memilik arti menjemput pengantin wanita oleh pengantin pria untuk diakui sebagai bagian dari keluarga pengantin pria. Adat Mogama ini dilakukan setelah selesai akad nikah dan pesta perkawinan oleh keluarga mempelai wanita.

Salah satu gerak tari Mogama yang dibawakan Sanggar Seni Tiara Fitrah dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultural (15/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Adat Mogama menjadi perlambang atas cara masyarakat Bolaang Mongondow memberikan pengahrgaan yang tinggi terhadap derajat wanita. Dalam prosesi adat Mogama ini terdiri atas 13 tahapan yang harus dilalui dan salah satunya tahapan dimana pengantin wanita dijemput dengan payung yang bearti perlindungan terhadap wanita. Mogama bermakna penghormatan atas harkat martabat wanita Bolaang Mongondow.

Salah satu gerak tari Motobatu Molintak Kon Tobabuan yang dibawakan Sanggar Seni Tiara Fitrah dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultural (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Kemudian untuk tari kreasi, mereka menampilkan Tari Motobatu Molintak Kon Tobabuan artinya bersatu, berjuang membangun daerah Totabuan. Tarian ini menggambarkan keperkasaan dan kesatriaan para pemimpin Bogani dalam membela, melindungi dan memperjuangkan hak–hak masyarakat.

Salah satu gerak tari Motobatu Molintak Kon Tobabuan yang dibawakan Sanggar Seni Tiara Fitrah dalam gelaran Gebyar Seni Budaya Multikultural (16/4) di Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Kemampuan fisik yang kuat bersifat pemberani, bijaksana, berpikiran cerdas dan disegani oleh masyarakat serta mempunyai tanggung jawab terhadap kecerdasan dan keselamatan seluruh masyarakat dari gangguan musuh yang datang menyerang di tanah Totabuan. Kriteria itulah yang dimiliki oleh para pemimpin Bolaang Mongondow saat itu. Dengan demikian masyarakat mengabadikannya berupa patung Bogani dan Tugu sebagai simbol para leluhur oleh masyarakat Bolaang Mongondow.