Tari Zapin dan Nyemah Laut

0
2671
Salah satu gerak tari Nyemah Laut yang dibawakan Sanggar Seni Megat pada Gebyar Seni Budaya Multikultural (16/4) di Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Foto. Firdaus

Pessel – Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat sukses menggelar Gebyar Seni Budaya Multikultural se-Indonesia di Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan dua hari berturut-turut yakni Minggu-Senin, 15-16 April 2018. Sebanyak 11 sanggar seni yang mewakili 11 BPNB seluruh Indonesia ikut terlibat menampilkan kesenian khas masing-masing daerah. Ada dua kategori penampilan kesenian yang ditampilkan yakni tari tradisional pada hari pertama dan tari kreasi pada hari kedua.

Tari Zapin, Foto. Firdaus

Secara berturut-turut penampilan tersebut adalah penampilan BPNB Kepulauan Riau diwakili Sanggar Seni Megat menampilkan Zapin Pulau Penyengat, yaitu tarian yang mengutamakan gerak dan langkah kaki, karena sudah diikat oleh kata zapin itu sendiri yang bermakna gerak kaki. Awalnya tari zapin penyengat berfungsi sebagai pentabalan sultan penyengat dan hari-hari besar islam.Pentabalan yang dimaksud disini adalah pemilihan SULTAN penyengat yang baru. Dengan adanya perkembangan zaman dan pola fikir masyarakat yang makin maju maka saat ini tari zapin penyengat berfungsi juga untuk acara-acara pesta pernikahan, dan tampilan dalam acara hiburan seni budaya.

Tari Zapin, Foto. Firdaus

BPNB Kepri dengan tampilan Nyemah Laut, yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh lautan yang terbentang luas dari pulau satu ke pulau yang lain. Kebiasaan masyarakat Kepri setiap akan melakukan kegiatan melaut atau melaksanakan kegiatan di laut, maka akan di lakukan ritual menyemah laut. Tujuan dari ritual ini adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selama kegiatan melaut atau kegiatan yang di lakukan diberi restu agar berjalan lancar, aman tidak ada kendala atau gangguan yang tdk diinginkan.

Salah satu gerak tari Nyemah Laut yang dibawakan Sanggar Seni Megat pada Gebyar Seni Budaya Multikultural (16/4) di Pantai Carocok, Pesisir Selatan. Foto. Firdaus