Jayapura, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Papua melaksanakan kegiatan Bedah Proposal Penelitian Sejarah dan Budaya. Kegiatan ini dilaksanakan, Jum’at (1/2/2019) bertempat di Grand Abe Hotel Abepura Kota Jayapura.
Bedah proposal merupakan agenda kegiatan rutin tiap tahun sebagai tahapan dari proses penelitian yang nantinya dilaksanakan oleh tim peneliti bidang sejarah dan budaya di BPNB Papua. Kegiatan penelitian sejarah dan budaya adalah bagian dari tugas pokok dan fungsi BPNB Papua yang wilayah kerjanya mencakup provinsi Papua dan Papua Barat.
Pada tahun ini 12 judul proposal yang dibahas yaitu, sejarah 4 judul dan budaya 8 judul masing-masing “Tari Senawan dalam Tradisi Inisiasi Orang Karon di Kabupaten Tambrauw Provinsi Bapua Barat”, ”Nilai Babi Dalam Kehidupan Budaya Masyarakat Muslim Hubula di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua”,”Pembangunan Taman Budaya Berkarakteristik Budaya Lokal di Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua”, “VVS sebagai Sekolah Berpola Asrama di Kabupaten Supiori pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda 1948 – 1963”, ”Upaya Pencegahan Krisis Pangan dengan Penggunaan Sistem Pertanian Tradisional di Pegunungan Bintang Provinsi Papua”. “Tradisi Yuwoo (Pesta Babi) dalam Mempererat Kekerabatan Masyarakat Mee di Kabupaten Paniai Provinsi Papua”, ”Fiiri, Permainan Tradisional Orang Moi, sebagai Media Meningkatkan Karakter Siswa SD di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat”, “Jejak Sekutu sebagai Obyek Wisata Sejarah di Depapre Kabupaten Jayapura Provinsi Papua”, “Sejarah Pendirian Kota Papan Agats sebagai Ibukota Kabupaten Asmat Provinsi Papua”, “ Sejarah Kerajaan Rumbati Kabupaten Fak Fak Provinsi Papua Barat”, “ Allen sebagai Tarian Penyambutan Tamu Orang Moi di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat”, “ Peran Perempuan Mee dalam Ekonomi Rumah Tangga Masyarakat Dogiyai Provinsi Papua Barat”.
Dua belas judul proposal penelitian ini dipaparkan masing-masing tim di hadapan peserta undangan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, Komunitas Masyarakat, Litbang Papua ,Litbang Kabupaten Jayapura, Dinas Kebudayaan Provinsi Papua, Dinas Kebudayaan Kabupaten dan Kota Jayapura, UPT Kemdikbud di Papua dan dari mahasiswa antropologi dan sejarah Universitas Cenderawasih, IAIN Fattahul Muluk Papua. Pemaparan materi terbagi dalam empat sesi dan di pandu oleh Hari Suroto,S.S ( Balai Arkeologi Papua) dan Anthon Maturbongs,S.Pd (Balai Bahasa Papua).
Narasumber yang di undang sebagai pembahas masing-masing;
- J.R. Mansoben dari Antropologi Universitas Cenderawasih
- Katubi dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI
- Argo Twikromo dari Universitas Atmajaya Jogjakarta dan
- Bernarda Meteray dari Sejarah Universitas Cenderawasih.