BPNB Bandung pada tanggal 14 – 17 Oktober 2015 akan mengadakan kegiatan Gelar Budaya di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini sekaligus ikut memeriahkan acara hari jadi Kota Tasikmalaya yang diwujudkan dalam kegiatan Tasik Festival. Gelar Budaya di Tasikmalaya ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilaksanakan oleh BPNB Bandung setelah kegiatan pertama yang diadakan di Kabupaten Sumedang pada tahun 2013.
Selama 4 hari pelaksanaan, acara yang disuguhkan adalah sebagai berikut:
Rabu, 14 Oktober 2015
- Helaran Tradisional (Alun-alun menuju Lapangan Dadaha)
- Pameran (Lapangan Dadaha)
- Pergelaran seni Rampak Kendang (Panggung Lapangan Dadaha)
- Pergelaran seni Karinding (Panggung Lapangan Dadaha)
- Pemutaran film nasional (Lapangan Dadaha)
Kamis, 15 Oktober 2015
- Pameran (Lapangan Dadaha)
- Festival Kuliner (Aula Bapeda)
- Lomba Lukis Kesejarahan (GGM Tasikmalaya)
- Jaipong/Aneka Tari Sunda (Panggung Lap. Dadaha)
- Pergelaran seni Reog (Panggung Lap. Dadaha)
- Pergelaran seni Angklung (Panggung Lap. Dadaha)
- Pemutaran film nasional (Lapangan Dadaha)
Jumat, 16 Oktober 2015
- Pameran (Lapangan Dadaha)
- Festival Permainan Tradisional Anak (GGM Kota tasikmalaya)
- Dialog Budaya (Aula Bapeda Kompleks Balaikota)
- Pergelaran seni Calung (Panggung Lap. Dadaha)
- Pergelaran seni Ibing Pencak Silat (Panggung Lap. Dadaha)
- Pergelaran seni Lodong Gejlig (Panggung Lap. Dadaha)
- Pemutaran film nasional (Lapangan Dadaha)
Sabtu, 17 Oktober 2015
- Pameran (Lapangan Dadaha)
- Prosesi Penutupan
Secara keseluruhan, ada 8 kegiatan yang akan dilaksanakan dalam acara Gelar Budaya, Nama dan deskripsinya adalah sebagai berikut:
HELARAN
Latar Belakang :
Karakter kebangsaan merupakan sebuah landasan kokoh yang menentukan prinsip, arah, dan kebijakan pemerintah untuk membangun negara Indonesia. Warna warni kebudayaan menjadi bagian dari karakter kebangsaan yang tidak boleh dilupakan karena didalamnya tersimpan nilai budaya luhur sekaligus keunikan yang membuat Indonesia semakin kaya di mata dunia – dengan catatan – apabila dikelola dengan baik. Tasikmalaya merupakan salah satu contoh dari sekian banyak wilayah di Indonesia yang memiliki aset budaya yang salah satunya diwujudkan dengan banyaknya Kantong-kantong seni tradisi baik di tingkat kecamatan maupun pedesaan. Helaran yang merupakan bagian dari acara pembukaan kegiatan Gelar Budaya bermaksud untuk memperlihatkan kekayaan budaya yang dikelola pada masing-masing daerah dalam wilayah Kota Tasikmalaya.
Tujuan :
- Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian di daerahnya.
- Meningkatkan semangat kelompok seni untuk melestarikan budaya.
- Meningkatkan pemahaman masyarakat luas, termasuk generasi muda, tentang kema-jemukan budaya Indonesia.
Bentuk Kegiatan : Parade dan atraksi seni.
Peserta : Kelompok seni.
PAMERAN PRODUK DAERAH
Latar Belakang :
Informasi tentang produk budaya yang terangkum dalam kemasan barang cetak, foto, film dokumenter, dan benda budaya patut diketahui oleh masyarakat. Pameran menjadi salah satu kegiatan yang cukup ampuh untuk menjaring masyarakat agar mengetahui, tertarik, dan memahami kekayaan budaya apa saja yang ada di sekitar dan diluar wilayahnya.
Tujuan :
Kegiatan pameran produk BPNB Bandung ini dimaksudkan mempromosikan produk yang dihasilkan BPNB Bandung. Tujuannya adalah agar masyarakat mengenal BPNB Bandung sekaligus memperoleh informasi kesejarahan dan kebudayaan terutama di wilayah kerja BPNB Bandung.
Bentuk Kegiatan : 25 stand pameran berisi kekayaan budaya yang dikemas dalam berbagai bentuk.
DIALOG BUDAYA
Latar Belakang :
Antara sifat kebudayaan yang dinamis dan keinginan untuk memperkuat karakter ke-bangsaan membutuhkan sinergi yang saling dukung. Diperlukan dialog budaya agar tercipta kekompakan yang mengarah pada keinginan mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Tujuan Memberikan wawasan kebudayaan, terutama bagi generasi muda dan masyarakat umum agar dapat menyelami nilai-nilai budaya secara arif sehingga kebudayaan yang akan ditumbuhkembangkan tidak kehilangan jati diri.
Bentuk Kegiatan : Seminar.
Peserta : Guru, siswa, mahasiswa, instansi, tokoh masyarakat, dan pegiat budaya.
FESTIVAL KULINER
Latar Belakang :
Kuliner tradisional sebagai bagian sebuah kebudayaan tidak lepas dari sifat kebudayaan itu sendiri yang dinamis. Kedinamisannya ditandai dengan adanya berbagai perubahan dalam hal bahan dan penyajian yang disesuaikan dengan kemajuan atau perkembangan zaman. Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada kuliner tradisional dapat mengarah kepada kemajuan atau kepunahan yang ditentukan oleh manusianya. Perubahan masyarakat, baik tatanan sosial, cara pandang, maupun kemajuan teknologi, akan sangat berpengaruh pada eksistensi makanan tradisional tersebut. Kalau kuliner tradisional tidak lagi memenuhi selera masyarakat pendukungnya, maka makanan tersebut akan ditinggalkan.
Tujuan :
Upaya melestarikan kuliner tradisional yang tersebar di masyarakat dan mengangkatnya menjadi penganan yang disukai serta mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah.
Bentuk Kegiatan : Pagelaran, Sarasehan.
Peserta : Budayawan, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelajar, kalangan pemerintah, dan kalangan masyarakat.
BIOSKOP KELILING
Latar Belakang :
Perkembangan dunia perfilman saat ini sudah semakin marak. Tema positif yang mengarah pada upaya memperkuat jiwa kebangsaan kini sudah menjadi barang langka. Dan, kini digantikan oleh tema yang lebih mengarah pada kuantitas penonton. Pola penyimpangan sosial kerap dijadikan tema yang membuat para penonton disuguhkan pada film yang hanya membawa pesan kesedihan, kekerasan, dan perilaku menyimpang tanpa diakhiri dengan pesan positif.
Tujuan : Masyarakat mengetahui dan memahami film nasional apa yang sesungguhnya patut ditonton.
Bentuk Kegiatan : Pemutaran film di lapangan terbuka.
Peserta: Masyarakat umum.
LOMBA LUKIS KESEJARAHAN
Latar Belakang Metode mengajar sejarah dan budaya yang masih dirasa monoton sehingga memerlukan unsur imajinasi yang dituangkan dalam sebuah karya seni lukis.
Tujuan :
Menyalurkan kemampuan menemukenali dan mengapresiasi tokoh, benda, dan peristiwa sejarah dan budaya serta melukiskannya sesuai dengan pemahaman dan penghayatannya.
Bentuk Kegiatan : Lomba lukis.
Peserta : Siswa SD dan SLTP.
PERGELARAN KESENIAN TRADISIONAL
Latar Belakang :
Dalam kehidupan manusia, keindahan sangat erat kaitannya dengan urusan batin dan rasa. Kemampuan manusia dalam mengolah rasa, batin, dan akal pikiran, kemudian melahirkan seni. Kesenian ini merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari kebudayaan manusia. Seniman di samping sebagai anak dari bangsanya juga tidak terelakkan sebagai anak dari zamannya. Kini, zaman tengah dilanda proses modernisasi dan globalisasi yang seringkali diidentikkan dengan pemikiran-pemikiran dan peradaban barat.
Mengacu pada latar permasalahan di atas, maka BPNB Bandung menyelenggarakan kegiatan yang meng-angkat, merevitalisasi, dan memberdayakan jenis-jenis kesenian tradisio-nal yang dimiliki oleh kelompok-kelompok masyarakat di daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung. Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk “Pergelaran Kesenian Tradisional”.
Tujuan :
- Memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat, utamanya kepada generasi muda agar mereka lebih memahami dan mencintai budaya milik sendiri dalam upaya memperkokoh jati diri.
- Menampung aspirasi dari para pendukung kesenian tradisional (seniman/praktisi, penikmat seni, dan pemerhati) bagi kelang-sungan dan pengembangan kesenian tradisional.
Bentuk Kegiatan : Pagelaran.
Peserta : Sanggar Seni.
FESTIVAL PERMAINAN ANAK
Latar Belakang :
Derasnya arus teknologi dan informasi di era globalisasi saat ini, memberikan peluang masuknya berbagai macam permainan modern. Oleh karena itu dibutuhkan keseriusan dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian permainan tradisional ini supaya tidak hilang tergerus arus modernisasi.
Tujuan :
Memperkenalkan, menumbuhkan, mengajarkan, dan melestarikan permainan tradisional sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Bentuk Kegiatan : Peragaan, Sarasehan.
Peserta : Guru, siswa, mahasiswa, instansi, tokoh masyarakat, dan pegiat budaya.