Pengusaha yang pertama kali membuka usaha dodol adalah H. Sirad. Ia merintis usaha dodol Kursinah sejak tahun 1920-an. Pada perkembangan selanjutnya bermunculan pengusaha lain yang turut mengembangkan makanan khas Garut ini tahun 1950-an. Salah satu, diantaranya, yang terbesar adalah Dodol Picnic yang mampu membawa kuliner bercita rasa kekotaan, bahkan orang-orang asing pun menyukainya.
Dodol Garut merupakan makanan khas dari Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Dodol Garut memiliki varian, antara lain dodol wijen, dodol nanas, dan dodol tomat. Sebagai makanan camilan, dodol rasanya manis. Banyak masyarakat menyukai dodol Garut karena kekhasan rasanya. Hal itulah yang membedakannya dengan dodol-dodol yang berasal dari daerah lainnya di Indonesia.
Dodol Garut merupakan komoditas yang mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil dodol yang berkualitas tinggi. Pemasarannya dilakukan melalui pameran-pameran, perbaikan kualitas produk maupun perbaikan desain kemasan melalui pelatihan-pelatihan. Dalam hal ini peran dekranasda cukup menonjol. Produksi per tahunnya dapat mencapai 4.500 ton. Pemasarannya sudah merambah ke seluruh Nusantara, diantaranya Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Dodol Garut sudah dipasarkan ke beberapa negara, seperti Brunei, Malaysia, Jepang, Arab Saudi, Singapura, dan Inggris.