Prasasti ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Surat Keputusan Bupati Bogor Nomor 430/56/Kpts/Per-UU/2016 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 204/M/2016.
Cagar budaya Prasasti Jambu merupakan salah satu prasasti dari tujuh Prasasti Purnawarman. Prasasti Jambu juga disebut sebagai Prasasti Pasir Koleangkak. Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
![Gambar Cagar Budaya Prasasti Pasir Jambu Kota Bandung. Sumber](https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/wp-content/uploads/sites/16/2023/12/Prasasi-Pasir-Jambu.jpg)
Alih aksara:
śrīmān=dātā kṛtajño narapatir=asamo yah purā [tā]r[ū]māya[ṃ] / nāmnā śrīpūrṇṇavarmmā pracuraripuṡarābhedadyavikhyātavarmmo /
tasyedam=pādavimbadbadvayam=arinagarotsāda ne nityadakṣam / bhaktānām yandripāṇām=bhavati sukhakaraṃ śalyabhūtaṃ ripūṇām
Alih bahasa:
“Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin yang tiada taranya – Yang Termashur Sri Purnnawarman – yang sekali waktu (memerintah) di Taruma, dan yang baju zirahnya terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang telapak kakinya yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya”
Prasasti Jambu terletak di Pasir Sikoleangkak (Gunung Batutulis ±367m dpl) di wilayah kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Koordinat 0°15’45,40” BB (dari Jakarta) dan 6°34’08,11”. Dahulu pada masa kolonial Belanda lokasi ini termasuk Perkebunan Karet Sadeng-Djamboe tetapi sekarang disebut PT.Perkebunan XI Cikasungka-Cigudeg- Bogor.
Selain Artikel Cagar Budaya Prasasti Pasir Jambu Anda dapat membaca Artikel Cagar Budaya Lainnya: Cagar Budaya Gedung naskah Linggarjati