Gianyar – Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menyelenggarakan kegiatan Rapat Penyusunan Program Kegiatan Dan Pendukungan Wilayah Bebas Korupsi 2018. Acara diselenggarakan pada tanggal 9 hingga 10 Desember di Hotel Puri Saron Madangan, Gianyar. Para pesertanya merupakan pegawai dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.

Dengan cakupan kerja cukup luas meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, maka BPNB Bali memerlukan suatu perencanaan program yang bisa mengampu kepentingan seluruh wilayah kerja. Karena setiap wilayah kerja memiliki keunikan dan karakteristikanya masing-masing. Selain itu diperlukan juga penjadwalan kerja di tahun 2018 yang tepat dan efisien. Jadwal tersebut sangat penting, dikarenakan dengan jadwal yang sudah ditetapkan dapat menjadi acuan kerja dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur daya serap anggaran di tahun 2018.

Untuk mendapatkan hasil kegiatan secara repersentatif, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, I Made Dharma Suteja, S.S, M. Si mengajak para peserta kegiatan untuk berdialog dan berdiskusi bersama. Panitia kemudian membagi masing-masing peserta kegiatan ke dalam 5 kelompok untuk berdiskusi, diantaranya: SPI (Satuan Pengawas Internal), Urda dan BMN, Fungsional dan Renstra, Keuangan dan POS (Prosedur Operational System). Masing-masing kelompok mendiskusikan topik bahasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Usai berdiskusi, masing-masing perwakilan kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusi di kelompoknya.

Para Peserta Kegiatan Sedang Berdiskusi

Sebelum dibuka sesi tanya jawab oleh Kepala Balai, dibacakan terlebih dahulu program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Baik itu kegiatan penelitian maupun non peneltian. Jenis-jenis program apa yang akan dilaksanakan tahun 2018 serta pembagian orang-orang yang akan menjalankan setiap program di tahun 2018. Sesi terakhir dari kegiatan ini yaitu tanya jawab yang dimoderatori langsung oleh Kepala Balai dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha. (WN)