MELESTARIKAN NILAI BUDAYA MELALUI PERAGAAN TRADISI LISAN

0
1859

Mataram (4/8/2016) – Bersamaan dengan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang berpusat di Kota Mataram, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bali baru saja menyelenggarakan kegiatan Peragaan Tradisi Lisan pada Kamis (4/8/2016) di Lapangan Umum Sangkareang. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana kegiatan peragaan tradisi lisan diisi dengan pagelaran wayang di setiap daerah yang berada di wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, untuk tahun 2016 ini diisi dengan pelestarian budaya melalui kuliner tardisional. Dalam peragaan tradisi lisan Nusa Tenggara Barat ini para peserta mendapat ilmu tentang bagaimana cara membuat ayam taliwang. Seperti kita ketahui, ayam taliwang merupakan makanan khas Nusa Tenggara Barat yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya TakBenda Indonesia.

Kegiatan Peragaan Tradisi Lisan ini dihadiri oleh siswa-siswi SMA/SMK sekitaran kota Mataram, masyarakat umum, para budayawan serta perwakilan dari Lembaga Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia. Tidak hanya itu kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB serta pakar dalam membuat kuliner tradisional ayam taliwang.

Secara resmi acara dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB yang diwakili Kepala Bidang Kebudayaan, Dra. Endah Setyorini. Pihak dari Dinas sendiri siap membangun relasi kerjasama dengan Lembaga Asosiasi Persusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) untuk mencanangkan pelestarian kuliner ayam taliwang. Ia berharap para peserta dari kalangan pelajar yang terlibat dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh. Tujuannya demi mengoptimalkan upaya pemahaman dan penyebaran tentang cara menyajikan menu makanan yang telah disahkan sebagai warisan budaya tak benda. Hal tersebut didukung oleh sambutan dari Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, I Made Dharma Suteja, S.S, M.Si.  Dalam sambutannya Kepala BPNB Bali menyampaikan bahwa budaya memasak merupakan bagaian dari tradisi tutur karena resep memasak diwariskan secara turun temurun dari generesai ke generasi. “Kita memilih peragaan memasak ayam taliwang karena kuliner khas  daerah ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Sasaaran kita memang anak-anak pelajar. Tujuannya supaya mereka tahu dan paham mengenai bagaimana memasak ayam taliwang. Harapannya ke depan masakan khas daerah NTB ini tetap lestari dengan semakin banyaknya orang NTB yang bisa menyajikannya” ungkapnya.

IMG_9405
Praktek Memasak Ayam Taliwang Bersama Maestro H. Paudin

Seusai sambutan, acara dilanjutkan dengan praktek memasak oleh maestro masakan ayam taliwang yaitu Haji Paudin. Sebagai narasumber, H. Paudin juga memberikan penjelasan mengenai sejarah awal masakan ayam taliwang, bahan-bahan hingga tata cara pembuatan. Para peserta yang terdiri dari berbagai kalangan sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dari Bapak H. Paudin. (WN)