BPNB Bali – Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali baru saja menggelar kegiatan Seminar Hasil yang dilaksanakan pada hari Minggu (22/10/2017) kemarin. Kegiatan ini merupakan serangkaian proses dari kegiatan kajian dan inventarisasi yang dilaksanakan di wilayah kerja BPNB Bali.
Dalam kegiatan ini, laporan penelitian yang terbagi dalam laporan kajian dan laporan inventarisasi dibedah oleh para akademisi dan praktisi kebudayaan. Diantaranya Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum (Universitas Udayana), Prof. Dr. I Nengah Bawa Atmaja (Universitas Pendidikan Ganesha) dan I Wayan Tagel Eddy, M.Si (Universitas Udayana). Adapun judul-judul kajian dan inventarisasi yang dibedah antara lain:
- Tradisi Keberan di Desa Mayungan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali
- Nyepi Desa di Desa Lebu, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali
- Pengembangan Potensi Pariwisata di Kawasan Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
- Tradisi Ruah Segara di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
- Kajian Naskah Kuno Tentang Pengobatan Tradisional di Bali
- Sejarah Kampung Melayu di Bima Nusa Tenggara Barat
- Kehidupan Nelayan Lintas Batas di Rote Ndao Nusa Tenggara Timur
- Benteng Lohayong di Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur
- Sistem Kesenian Masyarakat Etnis Dawan di Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
- Kain Tenun Songket di Desa Beratan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali
- Kain Tenun Pringgasela Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
- Bau Nyale di Nusa Tenggara Barat
- Tari Lego Lego di Provinsi Nusa Tengagara Timur
Judul kajian dan inventarisasi dibagi kedalam tiga kelompok yang masing-masing dibedah oleh para pembedah. Pada mulanya, para peneliti mempresentasikan hasil penelitianya. Kemudian mendapatkan masukan dari pembedah. Masukan-masukan yang disampaikan oleh para pembedah tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing kelompok penelitian dengan merevisi sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh para pembedah. Masukan ini sangat bermanfaat bagi perbaikan laporan, terlebih laporan-laporan penelitian tersebut nantinya akan dicetak dalam bentuk buku. Sehingga tidak mengeherankan apabila para peneliti sangat antusias dalam menanggapi masukan postitif yang diberikan oleh para pembedah. (WN)