Peringatan Sumpah Pemuda Ke-89 tahun 2017 merupakan momentum kebangkitan generasi muda untuk meningkatkan perannya dalam menjaga keluhuran seni budaya Bali. Sebagian kecil masyarakat Bali kini sedang mengalami degradasi moral yang disebabkan oleh perkembangan joged jaruh. Tayangan joged jaruh yang mengeksploitasi porno aksi, vulgar dan tidak beretika tersebut tersebar di sosial media tanpa kendali, diunggah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur yang menugaskan para bupati dan walikota se-Bali untuk mengambil langkah-langkah penertiban karena perkembangan joged jaruh sangat merendahkan martabat dan keluhuran seni budaya Bali di mata dunia.

Sejalan dengan amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali mengambil langkah strategis sesuai dengan tupoksi kantor dalam rangka upaya pemajuan kebudayaan melalui perlindungan, pemanfaatan dan pembinaan nilai-nilai budaya Bali dengan menggelar Pagelaran Seni Tradisional Daerah Bali Tari Joged Bumbung tahun 2017 untuk memberikan pencerahan di kalangan siswa-siswi sekolah menengah (SMA/SMK) sekaligus dirangkai dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun 2017.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (24/10/2017) kemarin di Panggung Ayodhya, Taman Budaya Provinsi Bali. Pagelaran Seni Tradisional Daerah Bali Tahun 2017 mengangkat tema “Melalui Joged Bumbung Mengekspresikan Gerak Ceria Generasi Muda Dalam Rangka Memperingati Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017”.

Tari joged bumbung yang diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada Desember 2015 adalah tari kerakyatan yang memiliki beberapa keunikan. Diantaranya:

  1. Tari joged bumbung merupakan tari pergaulan yang merepresentasikan suka cita pemuda dan pemudi dengan keindahan gerak ceria diiringi gamelan rindik bumbung.
  2. Kesenian tari joged bumbung adalah kesenian populer yang menghibur dengan estetika gerak maupun gamelannya yang indah
  3. Kesenian joged bumbung tradisional dapat menjadi wahana menumbuhkan semangat pemuda-pemudi di dalam mengentaskan degradasi moral di kalangan generasi muda.
Salah Satu Penampilan Peserta Dalam Pegelaran Joged Bumbung

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Melibatkan sekolah menengah dan perguruan tinggi diantaranya SMA Dharma Praja Denpasar, SMK Negeri 5 Denpasar, SMA Negeri 8 Denpasar dan IKIP PGRI Bali. Sebelum tampil, para peserta mendapatkan arahan dari narasumber Drs. I Nyoman Astita, MA (Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan). Nyoman Astita bersyukur bahwa BPNB Bali selaku unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar event Pagelaran Seni Tradisional Daerah Bali. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan keberadaan joged bumbung yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dapat tetap lestari sesuai dengan pakemnya. (WN)