Perkemahan Tingkat Daerah (Pertida) Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti Tahun 2018 dibuka secara resmi pada Rabu (4/7/2018) di Taman Pujaan Bangsa, Bumi Perkemahan Margarana oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Dr. I Dewa Made Indra, M.Si. Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 4 hingga 6 Juli 2018, mengangkat tema “Saka Widya Budaya Bakti Memperkokoh Ketahanan Budaya dan Keberlanjutan Pendidikan Karakter”.
Dalam sambutannya Made Indra mengatakan bahwa sebagai salah satu sumber daya elemen dan tulang punggung bangsa di masa depan, pemuda harus terus diberdayakan untuk melawan segala macam tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Oleh karena itu Pemuda Indonesia harus memiliki jiwa cinta Tanah Air, intelektualitas yang tinggi, rasa persatuan, mental spiritual dan fisik yang sehat serta kuat. Lebih lanjut menurut Made Indra, kegiatan perkemahan Bakti Saka Widya Budaya Bakti tahun 2018 membawa misi besar untuk memperkokoh ketahanan budaya dan keberlanjutan pendidikan karakter antar anggota pramuka, bagi calon, maupun anggota Saka Widya Budaya Bakti.
Secara keseluruhan kegiatan yang dikembangkan dalam Pertida SWBB Bali Tahun 2018 dititikberatkan kepada bidang-bidang pengembangan diri Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega khususnya di bidang Satuan Karya Pramuka terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.
Penyelenggaraan kegiatan dalam Pertida SWBB Bali Tahun 2018 akan menggunakan metode yang beragam, sehingga peserta lebih dapat merasakan, mempelajari, menghayati dan mendalami materi-materi yang telah disampaikan. Kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan muatan materi yang terkandung di dalam krida saka Widya Budaya Bakti. Diantaranya yaitu Krida Pendidikan Masyarakat, Krida Pendidikan Kecakapan Hidup, Krida Anak Usia Dini, Krida Bina Nilai Budaya, Krida Bina Sejarah, Krida Bina Seni dan Film, serta Krida Bina Cagar Budaya dan Museum.
Kelompok-kelompok tersebut kemudian belajar secara langsung di lapangan sesuai dengan pembagian krida-krida saka widya budaya bakti. Misalnya saja Krida Bina Nilai Budaya akan belajar secara langsung mengenai nilai budaya yang terkandung dalam subak di Subak Jatiluwih, Krida Bina Sejarah akan belajar secara langsung mengenai kesejarahan Bali di Museum Bali, Krida Bina Seni dan Film akan belajar langsung tentang tata cara pembuatan film yang materinya disampaikan oleh I Putu Radetya Pandet di Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali. Dengan adanya pembelajaran secara langsung tersebut diharapkan para peserta mendapatkan penambah bekal dalam proses pembentukan jati dirinya.
Peserta kegiatan terdiri dari penegak dan pandega yang berasal masing-masing kwartir cabang yang ada di wilayah Bali, seperti Karangasem, Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Buleleng dan Bangli. Melalui kegiatan perkemahan bakti ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan persaudaraan di kalangan pramuka sendiri. (WN)