Rumah tradisional milik Ibu Sri Hartinah terletak di Dusun Payaman Utara RT 10 RW 18, Girirejo, Imogiri, Bantul. Rumah tradisional milik Ibu Sri Hartinah dibangun pada bulan November pada tahun 1920. Rumah ini merupakan rumah tinggal Bapak Harjo Sudarmo. Pada tahun 1982-1995, joglo dimanfaatkan sebagai tempat usaha batik tulis. Gempa Jogja pada tahun 2006 tidak menimbulkan kerusakan yang parah pada konstruksi joglo. Bentuk joglo masih asli dari awal pembangunannya. Namun bangunan gandok rusak parah (ambruk). Pada tahun 2016 dan 2017, pernah dimanfaatkan sebagai tempat pengambilan gambar untuk film dan dokumenter. Pemanfaatan joglo pada saat ini ialah sebagai rumah tinggal, tempat pengajian rutin, tempat pertemuan warga, dan kegiatan posyandu anak. Berdasarkan denah, rumah milik Sri Hartinah, terdiri atas enam bangunan. Dua joglo di bagian depan berfungsi sebagai pendapa dan dalem. Satu bangunan limasan di sisi timur berfungsi sebagai gandok tengen. Dua bangunan kampung di sisi barat berfungsi sebagai gandok kiwa dan satu bangunan kampung di sebelah selatan sebagai pawon.
Rumah Joglo milik Sri Hartinah menghadap ke utara, memiliki halaman di sebelah utara dan dibatasi jalan kampung. Bangunan pendapa menggunakan model joglo lawakan. Kontruksi atap brunjung. Pendapa memiliki emper di bagian utara dengan empat saka kayu yang terdapat ukiran dan di bagian barat memiliki lima saka kayu tanpa ukiran. Lantai pendapa berupa plesteran semen.(Himawan Prasetyo)