Replika arca Narasimha seolah mempunyai magnet kuat yang mampu memikat mata siapa saja yang melihatnya. Tak terkecuali pengunjung pameran Cagar Budaya “Inspirasi Relief Candi Prambanan” yang digelar Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta di kompleks Keraton Yogyakarta pada 26 November s.d. 3 Desember 2017. Tidak jarang sejak pandangan pertama, pengunjung selalu ingin mengenal lebih jauh tentang replika arca yang berwujud manusia-singa yang sedang membedah dada seorang raksasa tersebut Pengunjung pun tak ragu untuk meraba-raba setiap lekuk tubuh replika arca itu untuk mengenalnya secara intim.

     Narasimha merupakan penjelmaan Dewa Wisnu sebagai manusia-singa yang turun ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari kekejaman Raksasa Hiranyakacipu. Raksasa jahat tersebut hanya bisa dibunuh pada waktu senja. Narasimha juga melambangkan kekacauan yang muncul pada masa Kertayuga yakni awal periode klasik Jawa Tengah (awal berdirinya Kerajaan Mataram Hindu abad VIII-IX Masehi). Pemujaan terhadap Narasimha dimaksudkan agar kekacauan segera berakhir.

    Replika tersebut merupakan salinan Arca Narasimha yang ditemukan di Candi Ijo, Sambirejo, Prambanan, Sleman, pada tahun 1975. Saat ini arca Narasimha disimpan di ruang koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY.

Kunjungi lindungi, dan lestarikan Cagar Budaya Indonesia.  (Ferry A.)