Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) yang jatuh pada tanggal 29 November 2022, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D.I. Yogyakarta (BPCB DIY) menggandeng Palang Merah Indonesia Kabupaten Sleman, melaksanakan aksi sosial dengan mengadakan kegiatan donor darah. Kegiatan tersebut berlangsung di aula kantor BPCB DIY, Bogem, Kalasan, Sleman, pada Kamis (1/12/2022).
Kegiatan donor darah dimulai pukul 08.30 WIB dan diikuti oleh pegawai dari BPCB DIY. Peserta yang telah mendaftar, diberi blanko untuk diisi. Jika blangko yang telah diisi memenuhi syarat berdasarkan pengecekan petugas, maka peserta dipersilahkan untuk lanjut ke bagian pengecekan tensi darah. Apabila lolos, peserta akan diambil sampel darahnya untuk dicek kembali oleh petugas, dan jika memenuhi syarat maka dinyatakan boleh menyumbangkan darahnya.
Secara umum, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pendaftar. Di antaranya yakni sehat secara jasmani, tekanan darah normal, sebelumnya tidak mengonsumsi jenis obat tertentu, berat badan harus melebihi 50 Kg, dan beberapa pengecekan lain yang wajib dilalui pendaftar dengan dibantu oleh petugas dari PMI Kabupaten Sleman.
Aksi donor darah diikuti secara antusias oleh pegawai BPCB DIY. Jumlah donor ternyata melebihi target. Salah satu pegawai mengaku, bahwa motivasinya menjadi donor yaitu aksi donor berdampak positif bagi tubuhnya. “Saya senang dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah kali ini. Karena setiap ada kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh BPCB DIY, saya usahakan selalu ikut. Selain mampu memberi dampak baik ke tubuh, aksi donor darah juga dapat memberi manfaat untuk orang lain yang membutuhkan” pungkas Joko Prihastomo, pegawai BPCB DIY.
Menurut website PMI, mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali, akan membuat tubuh terpacu memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan donor akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah.
Ditulis oleh Eko Susanto
Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya di BPCB DIY
