Masjid Ploso Kuning, masjid pathok nagoro yang berada di sisi utara
Masjid Ploso Kuning, masjid pathok nagoro yang berada di sisi utara

Di dalam suatu pemukiman Islam, masjid merupakan suatu komponen yang diutamakan pendiriannya, untuk memenuhi kebutuhan religius dan sosial-budaya masyarakat pendukungnya. Dalam agama Islam, pendirian masjid merupakan hal yang sangat urgen/diutamakan. Oleh karena itu, kota-kota Islam di Jawa selalu dilengkapi dengan masjid Agung di pusat kota, tepatnya di sisi barat alun-alun. Selain itu, di wilayah kota juga ada masjid-masjid lain yang biasanya lebih kecil. Hal yang sama juga tampak di Kota Yogyakarta kuno. Selain Masjid Agung, ada masjid kuno lain misalnya masjid Sela atau masjid Watu yang berdiri di kampung Panembahan sekarang.

Selain masjid di kota, Keraton Yogyakarta juga memiliki lima buah masjid lain yang biasa disebut dengan masjid-masjid Pathok Nagoro, yaitu masjid kagungan dalem di wilayah nagaragung yang selain berfungsi religius, juga berfungsi sebagai tempat pertahanan rakyat. Berangkat dari arti kata pathok nagoro, maka masjid tersebut juga berfungsi sebagai tanda kekuasaan raja. Kawasan tempat masjid itu berdiri pada awalnya merupakan daerah mutihan yang bersifat perdikan (penduduk bebas dari pajak, namun harus melakukan pekerjaan tertentu). Selain itu, pengelolaan masjid juga diserahkan kepada suatu kelompok tertentu yang termasuk dalam abdi dalem pamethakan.

Masjid-masjid pathok negoro antara lain berikut ini.

  1. Masjid Dongkelan: terletak di sisi barat daya kota yakni di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul.
  2. Masjid Babadan: terletak di sisi timur kota yakni di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
  3. Masjid Wonokromo: terletak di sisi selatan kota yakni di Wonokromo, Plered, Bantul.
  4. Masjid Mlangi: terletak di sisi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
  5. Masjid Ploso Kuning: terletak di sisi utara kota yakni di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman.

Sayang, sebagian besar masjid tersebut di atas telah mengalami berbagai perubahan sebagai akibat perkembangan zaman, peningkatan jumlah jemaah, dan kurangnya pengertian serta apresiasi terhadap warisan budaya. Meskipun demikian, ada beberapa komponen fisik yang masih dipertahankan, seperti keberadaan kolam di sisi utara dan selatan masjid Pathok Negoro Mlangi, gapura bentar dan sangkalan di Masjid Pathok Negoro Wonokromo. Dari sisi pelestarian, di antara masjid-masjid pathok negoro tersebut hanya Masjid Pathok Negoro Kuning yang pelestariannya relatif bagus.