Makam Taman Wijaya Brata dibangun atas prakarsa Ki Soedarminto untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan Keluarga Perguruan Tamansiswa. Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Tamansiswa dan Bapak Pendidikan Nasional. Hari kelahirannya, tanggal 2 Mei, ditetapkan/diperingati sebagai Hari Pendidikan hingga sekarang.

     Adapun yang dimakamkan di Taman Wijaya Brata adalah Ki Hajar Dewantara beserta istrinya yaitu Nyi Hajar Dewantara, keluarga Tamansiswa dan tokoh-tokoh nasional bangsa Indonesia.

    Untuk menuju makam Ki Hajar Dewantara dapat melewati lima tangga, di sebelah selatan dua tangga, barat dan timur masing-masing satu buah, dan di sebelah utara satu buah. Lima tangga menunjukkan lambang Pancasila dan Pancadarma. Pada batu nisan terdapat bentuk lambang Tamansiswa, yaitu Cakra Garuda sebelah utara dan Cakra Kembang di sebelah selatan.

      Di bagian bawah untuk meletakkan karangan bunga berbentuk kelir pewayangan yang menggambarkan pergelaran hidup kemasyarakatan yang dicita-citakan Ki Hajar Dewantara bertuliskan Tut Wuri Handayani.

     Dinding keliling dipasang relief berjumlah 22 buah yang menggambarkan perjalanan hidup dan perjuangan Ki Hajar Dewantara sejak kanak-kanak sampai wafatnya. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya dengan peraturan menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.25/PW.007/MKP/2007.