Sesuai amanah Undang-undang No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya disebutkan bahwa pemanfaatan cagar budaya harus memberikan manfaat guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya. Dalam melakukan upaya pelestarian Kawasan Cagar Budaya Prambanan diperlukan upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sekitar Prambanan. Untuk itu BPCB Yogyakarta telah bekerjasama dengan Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM untuk melaksanakan program Kajian Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Cagar Budaya Prambanan. Program ini mengambil 3 desa di Kawasan Cagar Budaya Prambanan sebagai percontohan yakni Desa Sambirejo, Desa Tirtomartani dan Desa Bokoharjo. Ketiga desa ini diambil sebagai percontohan dengan alasan persebaran situs terbanyak terdapat di ketiga desa tersebut. Dalam rangka menyampaikan hasil Kajian Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Cagar Budaya Prambanan dilakukan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat di 3 desa tersebut.

Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat 3 Desa percontohan di Kawasan Cagar Budaya Prambanan telah dilakukan pada tanggal 13, 18 dan 21 Agustus 2015 guna mewujudkan sinergi antara pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya serta mendorong peran serta aktif dari masyarakat sehingga pada akhirnya upaya pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya mampu mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati diri.

Adapun sasaran kegiatan sosialisasi ini adalah 100 orang warga dan tokoh masyarakat yang dipandang mampu menjadi motor penggerak bagi upaya pemanfaatan cagar budaya yang didasarkan pada pelestarian cagar budaya itu sendiri.

Sosialisasi ini disambut antusias oleh para warga yang dengan penuh semangat memberikan masukan, saran dan kritik terhadap Rancangan Program Pemberdayaan yang telah dihasilkan pada rembug warga. Adapun rancangan yang dihasilkan sebagai tindak lanjut dari hasil sosialisasi adalah: