Unit Kerja Pemeliharaan – Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan observasi keterawatan dan kerusakan terhadap Watu Gilang pada 30 s.d 31 Oktober 2017. Watu Gilang merupakan papan batu berwarna hitam legam yang dipercaya sebagai singgasana raja-raja Mataram Islam. Batu tersebut berada di Baturetno, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan observasi keterawatan dan kerusakan tersebut dilaksanakan oleh sebuah tim kerja yang terdiri dari pengkaji pelestari Cagar Budaya, konservator, teknisi pelestari Cagar Budaya, dan juru pelestari Cagar Budaya. Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan dalam pekerjaan tersebut yaitu: 1) Pengumpulan data tingkat pertumbuhan organisme yang dapat merusak kelestarian situs, seperti jamur kerak (lichen) dan lumut (moss); 2) Pengumpulan data tingkat kelembapan dan temperatur batu dan lingkungan; 3) Pengumpulan data tentang kerusakan material (aus, retak, dan rapuh); 4) Melakukan pendokumentasian kerusakan yang ada di Situs Payak. Dilaksanakannya kegiatan tersebut guna mengetahui kondisi Watu Gilang secara detail dan mendeteksi kerusakan yang dapat mengancam kelestariannya. (Ferry A.)