Unit Kerja Pemeliharaan – Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan observasi keterawatan dan kerusakan di Situs Payak selama tiga hari, yakni pada 26 s.d 28 Oktober 2017. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh sebuah tim kerja yang terdiri dari pengkaji pelestari Cagar Budaya, konservator, teknisi pelestari Cagar Budaya, dan juru pelestari Cagar Budaya. Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan di situs yang berada di Dusun Bintaran Wetan, Desa Sri Mulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul itu, meliputi: 1) Pengumpulkan data tingkat pertumbuhan organisme yang dapat merusak kelestarian situs, seperti jamur kerak (lichen) dan lumut (moss);  2) Pengumpulan data tingkat kelembapan dan temperatur batu dan lingkungan; 3) Pengumpulan data tentang kerusakan material (aus, retak, dan rapuh); 4) Melakukan pendokumentasian kerusakan yang ada di Situs Payak.

    Kegiatan observasi keterawatan dan kerusakan di situs berupa petirtaan kuno bernafaskan agama Hindu dari abad IX Masehi itu untuk mengetahui kondisinya secara detail. Dilaksanakannya kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendeteksi kerusakan yang ada pada situs tersebut. (Ferry A.)