Lebih kurang seperempat abad silam Situs Candi Kedulan ditemukan tidak sengaja oleh penambang pasir, tepatnya pada 24 September 1993. Selama rentang waktu itu pula beberapa kali penelitian telah dilakukan terhadap candi berlatar belakang agama Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad 9-10 M itu. Kerja keras selama bertahun-tahun kini membuahkan hasil. Sebagian besar data arkeologis candi tersebut telah ditemukan, sehingga pada tahun 2018 ini pemugaran Candi Induk-Candi Kedulan bisa dilaksanakan.

     Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta mulai memugar Candi Induk-Candi Kedulan pada Senin (8/1). Pemugaran candi yang berada di Dusun Kedulan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman tersebut bisa dilakukan karena komponen batu penyusunnya sudah banyak yang ditemukan. Jumlahnya pun telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam pemugaran candi. “Jumlah batu penyusun Candi Induk-Candi Kedulan sudah mencukupi. Kami juga sudah melakukan studi kelayakan dan studi teknis terhadapnya, dan hasilnya candi tersebut memang layak untuk dipugar,” kata Antar Nugroho, Ketua Unit Pemugaran-Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

        Tujuan dilaksanakannya pemugaran adalah untuk memulihkan kembali arsitektur Candi Induk-Candi Kedulan dengan cara mengembalikan kondisi fisiknya tanpa mengubah keaslian bahan, bentuk, gaya, tata letak dan teknik pengerjaannya. Rencananya pemugaran Candi Induk Candi Kedulan akan berlangsung selama setahun. Rencananya ditargetkan rampung pada 11 Desember 2018. (Ferry A.)