Candi Banyunibo secara administratif terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Banyunibo merupakan kompleks percandian berlatar belakang agama Buddha. Candi ini terdiri atas satu candi induk yang menghadap ke barat dan enam candi perwara yang berbentuk stupa disusun berderet, tiga candi perwara di sisi selatan dan tiga candi perwara di sisi timur candi induk. Candi induk berukuran 15,325 x 14,25 meter dan tinggi 14,25 meter. Ukuran masing-­masing fondasi stupa hampir sama, yaitu 4,8 x 4,8 meter.

     Tubuh candi induk berukuran lebih kecil dari kaki candi, sehingga di sekililing tubuh candi terbentuk lorong yang disebut selasar. Pada masing-masing sudut kaki candi induk dan di bagian tengah masing-masing sisi kaki candi (kecuali sisi sebelah barat), terdapat hiasan Jaladwara yang dipasang di lantai atas kaki candi berfungsi sebagai saluran air hujan.

Foto aerial Candi Banyunibo (Foto: Dok. BPCB DIY.2018)

     Di sisi barat kaki candi terdapat tangga di tengahnya, berfungsi sebagai jalan masuk menuju bilik (ruangan) candi. Pada dinding penampil sebelah kanan terdapat relief sosok perempuan yang dikerumuni anak-anak yaitu Dewi Hariti (dewi kesuburan dalam agama Buddha), sedangkan relief di dinding kiri menggambarkan seorang pria dalam posisi duduk yaitu Vaisravana, suaminya Dewi Hariti.

     Pada dinding luar tubuh candi terdapat arca Boddhisatwa. Pada dinding bilik sisi utara, timur, dan selatan terdapat relung-relung yang menonjol dan berbingkai hiasan berbentuk kala-makara, juga pada ambang dan bingkai pintunya. Relung tersebut berfungsi sebagai tempat arca.

     Atap candi induk tingginya 2,75 meter dan puncaknya berupa stupa setinggi 3,5 meter. Di sebelah utara candi induk terdapat tembok batu sepanjang kurang lebih 65 meter yang membujur arah barat ke timur. Berdasarkan  bentuk atap candi induk dan bentuk candi perwara yang berupa stupa, maka dapat diketahui latar belakang keagamaan Candi Banyunibo adalah Buddha.

Bilik (ruangan) Candi Banyunibo (Foto: Dok. BPCB DIY.2018)

     Penelitian terhadap Candi Banyunibo dimulai sejak tahun 1940. Pada 1943, dilakukan penyusunan kembali bangunan candi. Pemugaran Candi Banyunibo tahap pertama berhasil menyelesaikan bagian alas (soubasement), kaki candi, tubuh candi, dan pelataran serta pagar sisi utara.

     Pemugaran di Candi Banyunibo tahap kedua dilaksanakan tahun 1976 yang melanjutkan pemugaran atap dan stupa puncak candi induk. Akhirnya pemugaran Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada 1978.

Sumber:

BPCB DIY. 2019. Selayang Pandang Candi-candi di Yogyakarta.