Judul
Edisi
Penerbit
Unduh
Catatan Redaksi
: Buletin Narasimha
: No. 13/XIII/2020
: Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D.I. Yogyakarta
: Terus Berkarya dalam Perubahan
Kita tidak pernah menyangka sebelumnya, bahwa pada tahun 2020 ini akan terjadi perubahan fundamental dalam kehidupan. Perubahan tersebut dipicu oleh adanya Pandemi Covid-19 yang mewabah di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan di berbagai bidang antara lain ekonomi, sosial, dan budaya.
Dampak yang ditimbulkan Pandemi Covid-19 tidak hanya menyangkut kehidupan individu yang terjangkiti, tetapi juga memengaruhi sistem kehidupan secara luas. Pandemi Covid-19 dapat menyebabkan kematian, penularannya dapat melalui kontak fisik. Seseorang yang terpapar Covid-19 bisa menularkannya kepada individu lain dengan cara bersinggungan. Akibatnya, ruang interaksi antarmanusia menjadi sangat terbatas. Pandemi Covid-19 telah membuat kita “berjarak” dengan sesama.
Pandemi Covid-19 mengharuskan semua pihak untuk mencari cara baru agar dapat berkegiatan menjalani kehidupan sehari-hari. Hal mendasar yang mesti dilakukan oleh setiap orang adalah menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas dengan menerapkan kebiasaan 4M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan). Untuk kegiatan yang berkaitan dengan pelibatan banyak orang dan tidak menuntut kehadiran individu secara fisik, bentuk kegiatan diubah dari yang semula bersifat tatap muka atau luring (luar jaringan) menjadi bersifat daring (dalam jaringan) artinya, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya (KBBI V).
Selama masa pandemi Covid-19, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) tetap melaksanakan tugas dan fungsi dalam pelestarian cagar budaya. Berbagai kegiatan pelestarian meliputi pemeliharaan, ekskavasi, studi teknis prapemugaran, pendataan, dan pemberian penghargaan pelestari cagar budaya dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Untuk kegiatan yang bertujuan menginteralisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam cagar budaya melalui sosialisasi cagar budaya dilaksanakan dalam format baru. Jika pada tahun-tahun sebelumnya sosialisasi cagar budaya dilaksanakan secara bertatap muka dengan mengundang peserta dalam gedung pertemuan, maka pada tahun 2020 dilaksanakan secara daring melalui berbagai media sosial (zoom meeting, facebook, instagram, dan youtube).
Di samping melaksanakan pelestarian cagar budaya, BPCB DIY juga berupaya mencegah penyebaran Covid-19 antara lain dengan cara: melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan fasilitas pengukuran suhu badan dan cuci tangan di lingkungan situs cagar budaya dan kantor BPCB DIY, membuat sarana publikasi pencegahan penyebaran Covid-19 dalam bentuk papan informasi dan video edukasi untuk masyarakat.
Dalam perkembangan zaman, “perubahan” adalah suatu keniscayaan. Perubahan pasti terjadi. Kita tidak bisa menolaknya. Kita hanya bisa menentukan dua pilihan. Tergilas oleh laju perubahan atau terus berkreasi untuk beradaptasi dengannya. Oleh karena itu, hal yang harus kita rawat dalam setiap perubahan adalah semangat untuk menghadapinya agar bisa terus berkarya.