Bangsal Manguntur Tangkil letaknya berada di dalam ruang Bangsal Siti Hinggil sisi selatan atau sebelah utara Bangsal Witana. Makna Manguntur Tangkil adalah “kawula marak sowan” atau kawula menghadap raja pada saat berada di singgasana. Raja dalam keheningan dan konsentrasi duduk di singgasana menghadap ke utara, sejauh mata memandang tertuju ke Alun-alun, jalan Pangurakan, Margamulya, Malioboro, Margautama, dan Tugu. Secara spiritualitas raja mengajak segenap kawula untuk bersama-sama menghadapkan diri dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa, sehingga dapat lempang dalam menapaki jalan kehidupannya. Dengan kesatu paduan tekad (golong-gilig) maka segala nafsu angkara, hambatan, dan dinamika kehidupan akan dapat teratasi.
Bangsal tersebut merupakan ruang terbuka berbentuk atap limasan yang disangga dengan empat buah tiang dengan ragam hias “puteri mirong” dan phraba di bagian atas umpak batu. Ragam hias itu menunjukkan bahwa bangsal ini berfungsi untuk aktivitas sosok Sultan Hamengku Buwana yang bertahta. Fungsi bangunan ini adalah untuk pelaksanaan penobatan seorang sultan maupun untuk Pisowanan atau prosesi Sultan yang duduk di singgasana dalam upacara penting kerajaan. Sultan yang duduk di singgasana dihadapan para bangsawan, kerabat, abdi dalem dan kawula, dengan dilengkapi atribut dan pusaka kebesaran, baik Ampilan maupun Regalia lainnya.