Dalam lingkaran adalah Bangsal Witana, tampak atap tajug dengan penutup
mustaka yang menyimbolkan bahwa seorang raja yang berkuasa harus
mempunyai kelebihan dan mampu memimpin segenap kawula
dengan konsep “Hamemayu Hayuning Bawana”.

      Bangsal Witana merupakan bangsal yang sangat penting bagi keraton, letaknya berada di Siti Hinggil atau di selatan Manguntur Tangkil. Nama Witana berarti “wiwitana” atau mulailah untuk mengawali kehidupan sebagai seorang pemimpin, Keberadaan bangsal ini menyimbolkan awal atau dimulainya eksistensi seorang Putera Mahkota dinobatkan sebagai raja. Acara penobatan raja di Manguntur Tangkil sedangkan di Bangsal Witana untuk menempatkan berbagai atribut atau pusaka kerajaan, antara lain pusaka-pusaka utama sebagai lambang untuk legitimasi raja yang akan naik tahta, antara lain tombak Kiai Ageng Plered, Kiai Baru, Kiai Gada Tapan, dan Gadawahana.