Gereja Santo Yusup Bintaran didirikan pada tahun 1934 ini merupakan hasil karya arsitek J.H. Van Oyen, merupakan gereja pertama yang diperuntukkan bagi orang-orang pribumi di wilayah Bintaran dan bagian tenggara Kota Yogyakarta. Mgr. Soegiyapranoto pernah menempati gereja ini dan sering menjalin komunikasi dengan para pejabat negara seperti I.J. Kasimo, Presiden Soekarno dan lain-lain. Pada masa perjuangan kemerdekaan tahun 1947-1948 digunakan sebagai tempat pengungsian penduduk sekitar.
Denah bangunan berbentuk persegi panjang ini mempunyai arsitektur gaya Eropa. Gereja ini dibangun dengan kontruksi beton, bentuk atapnya melengkung, pada bagian atap depan terdapat lonceng. Pada dinding gereja terdapat tujuh buah hiasan bulatan dengan lingkaran cincin yang sekaligus berfungsi sebagai ventilasi.
Gereja Santo Yusup Bintaran diberkati dan diresmikan penggunaannya pada Minggu 8 April 1934 oleh Romo A. Th. Van Hoof Sj. sebagai pimpinan gereja katolik di Batavia. Bangunan ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. PM.25/PW.007/MKP/2007. Gereja Santo Yusup Bintaran terletak di Jalan Bintaran Kidul No. 5, Yogyakarta.