Pagi itu, Selasa (3/7/2018), Danang Indra Prayudha (depan) tengah sibuk mengidentifikasi beberapa lingga yang ada di Situs Tirto, Desa Hargotirto, Kokap, Kulon Progo. Saking sibuknya, ia tak menyadari kalau kesibukannya itu mendapat perhatian dari seorang penyadap air nira yang sedang memanjat pohon kelapa. Sang penyadap air nira berhenti sejenak di tengah pohon, sembari melihat arkeolog yang juga tenaga ahli Cagar Budaya itu mencermati satu persatu lingga yang ada di hadapannya.
Saat ini Situs Tirto berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai macam benda purbakala yang ditemukan di Dusun Tirto dan Desa Hargotirto. Di sana ada batu lumpang, antan, arca, batu jambangan, tempat peripih, dan lingga. Benda yang paling banyak disimpan di sana adalah Lingga.
Lingkungan di sekitar Situs Tirto juga terdapat pekarangan warga yang banyak ditanami pohon kelapa. Mayoritas warga setempat merupakan penyadap air nira atau dalam bahasa setempat disebut “Legen”. Oleh karena itu,dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar kaum adam di sana tak bisa lepas dari aktivitas naik-turun pohon kelapa.
Warga di sekitar Situs Tirto begitu ramah. Mereka menyambut hangat tim her-inventarisasi Cagar Budaya dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta selama bertugas di sana. Kehangatan mereka begitu terasa, saat tim her-inventarisasi Cagar Budaya sedang beristirahat, warga secara sukarela menyuguhkan “Legen” dan menyunggingkan senyum termanisnya. Sungguh, pelepas lelah yang mujarab. (Ferry A.)