“Website kebudayaan adalah wajah kebudayaan Indonesia di mata publik. Oleh karena itu, agar wajah kebudayaan dilirik, maka website kebudayaan perlu dirias sehingga bisa tampil semakin cantik,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid saat memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan Workshop Pengelolaan Website Kebudayaan tahun 2017 yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal Kebudayaan bagi 38 administrator website satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan pada Rabu (29/3) di Royal Kuningan Hotel.

      Pada kesempatan tersebut, Hilmar mengajak para administrator website kebudayaan agar bisa bekerja sama dalam mempublikasikan budaya bangsa Indonesia kepada khalayak luas. Menurut Hilmar, salah satu upaya untuk menarik perhatian masyarakat terhadap kebudayaan dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu website kebudayaan. Ia mengibaratkan bahwa website kebudayaan layaknya halaman sebuah rumah. Jika halaman rumah tidak tertata dengan baik, tentu tidak ada orang yang mau mampir ke rumah kebudayaan bangsa Indonesia.

       Kegiatan workshop ini rencananya akan diselenggarakan selama tiga hari, hingga tanggal 31 Maret. Adapun kegiatan workshop diisi dengan pemberian materi tentang Kebijakan Website Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Website dan Sosial Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta kegiatan ekskursi. Selain menambah wawasan tentang tata kelola website kebudayaan, workshop ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan para administrator website kebudayaan agar dapat menyajikan kebudayaan Indonesia lebih nikmat di mata masyarakat, dengan memberikan pelatihan tentang penulisan berita, penulisan feature, dan fotografi.

      Workshop pengelolaan website kebudayaan diselenggarakan rutin setiap tahun oleh Sekretariat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah para administrator website kebudayaan di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan agar lebih kreatif dan produktif, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi kebudayaan dari tahun ke tahun. (Ferry A. *)

  • Staf BPCB DIY – Peserta workshop pengelolaan website kebudayaan tahun 2017