Pembangunan stasiun kereta api di Kota Padang Panjang tidak terlepas dari pembangunan jalur kereta api Padang-Sawahlunto yang awalnya berfungsi untuk sarana tranportasi membawa batu bara dari Sawahlunto. Keberadaan Stasiun KA Padang Panjang tidak terlepas dari sejarah perkembangan jalur transportasi perkereta apian di Indonesia umumnya dan Sumatera Barat khususnya. Pembangunan jalan KA di Sumatera Barat dimulai pada tahun 1891.
Secara umum perkembangan jalur transportasi ini diprakarsai oleh “Naamlooze Venootschap Neder-landsch Indische Spoorweg Maatschappij” (NV. NISM). Selanjutnya setelah kemerdekaan pengelolaan Stasiun KA Solok ini beralih dari “Angkatan Moeda Kereta Api” AMKA, “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan terakhir PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai sekarang.[1]
Stasiun Kereta Api Padang Panjang merupakan salah satu stasiun sentral karena pada stasiun ini merupakan titik pertemuan jalur rel dari Bukittingi, Solok dan dari Padang. Sejak tahun 2000-an awal stasiun ini bisa dikatakan tidak aktif lagi. Namun pada tahun 2017, rel serta bangunan stasiun sudah mulai dibenahi kembali.
Stasiun Kereta Api Padang Panjang memiliki ukuran panjang 53 meter dengan lebar 10,5 meter. Stasiun ini berada tepat dipinggir rel kereta api. Bangunan utama stasiun ini memiliki ruang sebanyak 2 bagian yaitu bagian timur dan barat. Bagian timur memiliki 4 ruangan, sedangkan sisi barat memiliki 8 ruangan.
Bangunan utama kereta api stasiun Padang Panjang ini dibangun dari bata dan kayu. Serta memiliki pintu sebanyak 13 buah, yaitu sisi utata 5 pintu, dan 8 pintu pada sisi selatan. Arah hadap dari bangunan ini yaitu sisi utara. Bagian barat dari bangunan ini sudah ditambah bangunan baru yang dibangun sekitar tahun 1986-1987 dengan tidak merubah bentuk dari bangunan utama. Bagian utara dari bangunan ini yang merupakan arah hadap bangunan sudah diberi bangunan tambahan yang beratap gonjong. Selain dari bangunan utama atau stasiun, stasiun padang panjang juga memiliki bangunan pendukung antara lain depo yang berfungsi sebagai gudang, mes dan bangunan pendukung lainnya.
[1] Untuk lebih jelasnya tentang perkeretaapian di Sumatera Barat baca : Anonim. Sejarah dan Peranan Kereta api di Sumatera Barat. Padang : PT. KAI Divisi Regional Sumatera Barat, Tidak Terbit.