Sejarah dari Orang Kaya Soean atau Datuk kaya Wan Soean bermula dari penunjukannya sebagai penganti Datuk Kaya[1]  di Bunguran Barat oleh mertuanya Datu Pasak. Awalnya yang ditunjuk untuk menjadi datuk kaya di Bunguran barat adalah Wan Jamaluddin (putra Datuk Pasak).  Wan Jamaluddin menolak untuk menjadi Datuk kaya, dengan penolakan ini Datuk Pasak menunjuk Wan Soean yang merupakan suami dari Wan Kamariah (anak dari Datuk Kaya Pasak) untuk mengantikan posisinya sebagai Datuk Kaya. Setelah ditunjuk sebagai Datuk Kaya, Wan Soean menetapkan pusat pemerintahannya di Pulau Sedanau[2].

Rumah Orang kaya Soean merupakan rumah peradilan pada zaman pemerintahan Datuk Kaya Soean yang beffungsi untuk mengadilin seseorang yang melanggar aturan-aturan dalam masyarakat yang dibuat pada saat itu[3].

Semasa hidupnya Datuk Kaya Soean memiliki 2 orang putra dan 1 orang putrid yaitu Wan Ahmad, Wan Talim, dan Wan Fatimah. Datuk kaya Wan Soean ini meninggal di Mekkah sewaktu menunaikan ibadah haji[4].

Bekas rumah Datuk Kaya Wan Soean hanya tinggal pondasi dengan jumlah pondasi sebanyak 20 buah. Sekarang lokasi bekas rumah ini merupakan perkebunan. Setiap sendi memiliku ukuran panjang 76 cm, lebar 75 cm dengan tinggi 63 cm dengan bahan dari batu. Bentuk dari pondasi ini sama. Selain itu pada beberapa pondasi terdapat lubang yang berfungsi untuk memperkuat tiang bangunan.

Berdasarkan dari posisi batu tersebut diperkirakan ukuran dari bekas rumah ini sekitar panjang 13,5 meter dengan lebar 8,83 m dengan bahan yang terbuat kayu.

 

[1] Datuk Kaya merupakan jabatan pemerintah tradisional di Bunguran. Pemerintahan ini turun temurun.

[2] Nismawati Tarigan dan Anastasia Wiwik Swastiwi, Hari Jadi Kota Ranai, Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2009. Hal. 83.

[3] Tim Penyusun., Kebudayaan dan Cagar Budaya Kabupaten Natuna. Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2010, Hal. 45.

[4] Nismawati Tarigan dan Anastasia Wiwik Swastiwi, Hari Jadi Kota Ranai, Natuna, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, 2009. Hal. 83-84.