Pemutaran Biskop Keliling ini pada dasarnya untuk menghibur masyarakat dengan tontonan film-film berkarakter Kebudayaan. Pemutaran Biskop Keliling kali ini yang dilaksanakan oleh BPCB Sumbar dalam Rangkaian pameran Ombilin Coal Mining Heritage Of Sawahlunto. Pemutaran film Dokumenter ini selain memeriahkan pameran juga memperlihatkan kilas balik kota Tambang dengan berbagai peninggalan sejarah. Cagar budaya yang ada di Kota Sawahlunto sudah ditetapkan secara berjenjang mulai dari Kota Sawahlunto Keputusan Walikota No. 189.2/250 Wako-Swl/2014 tentang Penetapan Situs Dan Bangunan Cagar Budaya Kota Sawahlunto, Peraturan Kota Nomor 02 Tahun 2010 tentang Penataan Kawasan Kota Lama dan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2007 Pengelolaan Benda Cagar Budaya serta Kota Sawahlunto sebagai cagar budaya Nasional dengan nama Kota Tambang Batubara Sawahlunto melalui Kepmendikbud No. 345/M/2014 pada tanggal 08 Januari 2014.
Penguatan karakter bangsa dari pengalian, pemahaman dari nilai-nilai luhur. Nilai-nilai luhur sudah seharusnya dipahami sebagai potensi kebudayaan yang harus terkelola dengan baik dan berkesinambungan. Pemutaran Bioskop keliling ini rencananya akan dipusatkan pada titik keramaian di Kota Sawahlunto.
Pada tahun 2015 kota Sawahlunto masuk dalam nominasi tentative list world Heritage oleh UNESCO. Keunikan-keunikan kota tambang di awal abad 20 menjadi bagian penting dalam proses pelestarian cagar budaya. Pemilihan kota Sawahlunto sebagai pusat kegiatan ini bertujuan untuk mendukung menuju World Heritage. Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat melihat ini sebagai langkah bersama sehingga harus melibatkan segala unsur kebudayaan terutama lembaga pemerintah dan swasta yang bergerak dalam bidang kebudayaan di masing-masing kabupaten dan kota.
Pameran ini atas kerjasama Balai Pelestarian Cagar Budaya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Sawahlunto, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk melakukan Pameran dengan tema Ombilin Coal Mining Heritage Of Sawahlunto. Pameran ini akan dilaksanakan pada mulai dari tanggal 4 sampai dengan 9 Juli 2019 dengan berbagai lomba antara lain Lomba membuat kerajinan tangan dari bahan batu bara, lomba membuat sketsa dengan objek cagar budaya yang ada di Kota Sawahlunto, dan Lomba Jelajah Kota Tua serta untuk melestarikan bahasa Tangsi sebagai percakapan sehari-hari, Panitia juga mengadakan lomba pidato dengan menggunakan bahasa tangsi.