Sejarah Hotel Tugu Lestari Kota Blitar

0
6216

Bangunan bergaya Indische Emire Style ini pada awalnya tidak difungsikan sebagai hotel, melainkan sebagai rumah tinggal, hal ini terlihat dari bentuk rumah yang mencirikan arsitektur rumah kolonial yang berkembang abad ke 18 dan 19. Indische Empire Style emerupakan gaya arsitektur sebagai akibat dari suatu kebudayaan yang disebut Indische Culture, yang berkembang di Hindia Belanda sampai akhir abad ke 19. Gaya arsitektur ini pun sering diidentikkan dengan Gubernur Jendral Daendels, hal ini karena Daenles yang mengubah gaya rumah landuizen yang berkembang saat itu ke gaya Empire Style yang berbau Perancis.

Prototype dari gaya bangunan Indishce Empire Style adalah denahnya simetris, temboknya tebal, langit-langit tinggi, di tengah terdapat central room dengan ukuran yang luas dan berhubungan dengan beranda depan dan belakang. Beranda depan dan belakang terbuka tnpa tembok. Di ujung beranda terdapat deretan kolom yunani (pilar) yang berfungsi sebagai pendukung atap yang menjulang tinggi ke atas. Di samping kiri kanan central room terdapat deretan kamar-kamar. Keseluruhan bangunan biasanya terletak pada sebidang tanah yang cukup luas dengan kebun di depan, samping dan belakang (Handinoto, 2010:51)

Gambaran umum mengenai gaya Indische empire Style dengan jelas tampak pada bentuk fisik Hotel Tugu Sri Lestari walupun telah ada perubahan yang dilakukan. Menurut informasi yang dismpaikan petugas hotel, bangunan ini memiliki taman yang cukup luas di depan dan beberapa ruangan yang berada di samping belakang (ruangan servis), namun saat tahun 1980an keadaan tersebut dirubah bentuknya guna keperluan hotel.

Menurut manager hotel, Ibu Suhartini, pada awalnya hotel ini bernama Hotel Centrum, karena pemiliknya mengalami kesulitan keuangan hotel centrum ini berubah kepemilikan di bawah managemen Tugu Group, peralihan kepemilikan ini terjadi sekitar tahun 1980an. Keterangan yang sama juga dilontarkan Bapak Purnomo, seorang tionghoa yang mengenal baik pemilik hotel sebelumnya. Bagi masyarakat tionghoa hotel ini dikenal dengan nama Chu Ng Hua milik Gan Kian Kie. Menurutnya kemungkinan pada awalnya bangunan ini merupakan rumah tinggal orang tionghoa yang cukup kaya. Hal ini didasarkan keberadaan rumah bergaya Indische Empire Style di kawasan pecinan. Letak Hotel Tugu Sri Lestari memang berada di Jl. Merdeka yang merupakan kawasan pecinan Kota Blitar sejak masa kolonial Belanda.

Pratiwo (2010:216-226) memaparkan bahwa pada perkembangannya arsitektur rumah masyarakat tionghoa mengalami transformasi bentuk baik transformasi bentuk denah, bentuk atap yang semula pelana berubah menjadi limasan, rumah utama didirikan diatas podium dengan kolom-kolom Yunani (neoklasik) ada empat kolom di beranda. Hal inilah yang dapat dilihat dari bentuk fisik bangunan Hotel Tugu Sri Lestari.

hoteltugu1hoteltugu7hoteltugu6hoteltugu5hoteltugu4hoteltugu3

Sumber: Laporan Inventarisasi ODCB Kota Blitar 2015