KOLAM SEGARAN

0
2363

Petirtaan adalah segala jenis bangunan yang menggunakan air sebagai komponen utamanya. Jenis-jenis pertitaan yang ada meliputi kolam, pancuran hingga perpaduan kolam dan pancuran. Kolam Segaran merupakan jenis petirtaan yang berbentuk kolam buatan. Kolam ini menjadi salah satu dari 32 kolam kuno Masa Majapahit yang masih dapat disaksikan hingga saat ini.

Kolam ini berada di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Nama segarandalam bahasa Jawa berarti laut, yang disematkan pada kolam luas seperti lautan. Dalam peta rekonstruksi Ibukota Majapahit karya Maclain Pont Kolam Segaran berada di depan Keraton Majapahit. Kolam ini menjadi simbol Samudramantana (pengadukan lautan susu) yang merupakan landasan kosmologi Hindu-Buddha yang terkenal di Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Konsep pembangunan Ibukota yang berlandaskan filsafat Samudramantana ditemukan juga pada reruntuhan Ibukota Angkor di Kamboja.

Kolam Segaran ditemukan pertama kali oleh Ir. Henry Maclain Pont pada tahun 1926. Kolam berdenah persegi panjang berukuran panjang 375 m, lebar 125 m, tinggi dinding 3,16 m dan lebar dinding 1,6 m. Kolam ini menghadap ke barat berdasarkan posisi satu-satunya tangga sebagai pintu masuk di sisi barat. Sisi panjangnya berorientasi ke arah Utara – Selatan dengan azimut 5˚. Kolam memiliki luas 6 hektar dan mampu menampung air maksimal 223.125 m³. Pada sudut timur laut dinding sisi luar terdapat dua kolam kecil yang saling berhimpitan, sedangkan di sebelah barat dan sudut timur laut terdapat saluran air yang menembus dinding sisi utara.

Kolam ini disusun dari material bata merah yang direkatkan satu sama lain dengan teknik menggosok. Terdapat saluran yang mengalirkan air ke kolam pada bagian tenggara, sementara di sisi barat laut terdapat saluran pembuangan air. Saluran pembuangan tersebut berhubungan dengan Balong Bunder (kolam bulat) yang terletak di sebelah selatan Kolam Segaran dan Balong Dowo (kolam panjang) yang terdapat di depan Pengelolaan Informasi Majapahit (PIM). Kedua balong mengalami pendangkalan dan tidak lagi berfungsi seperti dahulu.

Kolam Segaran pada waktu ditemukan tertimbu tanah dan rerumputan seluas 65.448 m². Dinas Purbakala Pemerintah Hindia Belanda melakukan ekskavasi pada kolam tersebut dan berhasil menampakkan strukturnya. Pada tahun 1966 diadakan pemugaran selama satu tahun. Selanjutnya Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur melakukan pemugaran pada situs ini tahun 1975/1976 dan 1982/1983.