BERKENALAN DENGAN TARI GANDRUNG BANYUWANGI

0
19

Tari Gandrung merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dan berkembang di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Tari Gandrung merupakan bagian yang dinamis dan integral dari permadani budaya Indonesia, menampilkan kekayaan tradisi dan ekspresi artistik yang khas dari Kabupaten Banyuwangi. Saat ini Tari Gandrung telah diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh Pemerintah Indonesia, hal tersebut dikarenakan Tari Gandrung memiliki nilai penting dalam bidang sejarah, sosial, dan budaya Indonesia. Apabila dilihat dari aspek historis, maka Tari Gandrung merupakan ritual dan upacara adat Suku Osing sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen sebagai budaya dalam masyarakat agraris. Tari Gandrung biasanya dibawakan oleh wanita yang disebut sebagai “Gandrung” yang menggunakan kostum dan tata rias yang sangat khas dengan warna merah. Dalam tarian ini musik yang digunakan adalah musik tradisional, yaitu gamelan yang terdiri dari seperangkat alat musik perkusi, dan alat musik lokal lainnya seperti kendang (gendang) dan rebab (alat musik gesek). Tari Gandrung menampilkan gerakan-gerakan anggun dan ekspresif, seringkali melambangkan keindahan alam serta emosi cinta dan kerinduan.

            Tari Gandrung bukan hanya sekedar pertunjukan kesenian, namun tarian tersebut merupakan salah satu media untuk berkumpulnya masyarakat untuk melaksanakan perayaan yang intens dalam masyarakat agraris. Tarian tersebut juga merupakan bentuk perwujudan kebudayaan yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Banyuwangi dan tradisi mereka, menjadikannya bagian penting dari warisan mereka. Dengan tetap melestarikan unsur tradisionalnya, tari Gandrung juga telah beradaptasi dengan konteks kontemporer dan ditampilkan pada berbagai acara festival budaya, acara pariwisata, dan perayaan nasional. Pengakuan terhadap Tari Gandrung sebagai warisan budaya takbenda menyoroti pentingnya melestarikan dan memajukan kesenian tradisional. Status tersebut membantu dalam menggalang dukungan baik dari masyarakat, pemerintah, maupun organisasi kebudayaan untuk memastikan bahwa tarian tersebut terus dipraktikkan dan diapresiasi oleh generasi mendatang.