You are currently viewing Yoni di Dusun Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen : Bukti Awal Masa Pra-Islam di Kabupaten Demak

Yoni di Dusun Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen : Bukti Awal Masa Pra-Islam di Kabupaten Demak

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah pada tanggal 18 November 2019 melakukan survei temuan obyek diduga Cagar Budaya di Dusun Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Temuan ini dilaporkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak tentang ditemukannya sebuah benda terbuat dari bahan batu yang diduga merupakan Yoni. Berdasarkan tutur dari warga Desa Kebonbatur, temuan Yoni ini bukan merupakan temuan baru. Yoni telah ditemukan sejak lama oleh penduduk setempat, namun karena kurangnya pengetahuan tentang benda-benda purbakala, temuan tersebut tidak pernah dilaporkan ke dinas terkait, dan kembali terkubur akibat tanah yang labil dan gampang longsor.

Pasca penemuan Yoni tersebut, muncul kepercayaan baru dari warga desa tentang tuah mendatangkan hujan. Setiap kali musim kemarau panjang melanda desa, Yoni yang telah terkubur kembali digali dan tak berapa lama kemudian hujan pun turun di Desa Kebonbatur dan menyirami tanah dan perkebunan milik warga. Ritual ini terus dilakukan sehingga akhirnya dilakukan kembali pada bulan Oktober 2019 di saat kemarau panjang kembali melanda desa. Atas inisiatif warga, temuan Yoni kali ini lalu dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak untuk ditindaklanjuti keberadaannya.

Dari hasil survei permukaan yang dilakukan oleh Pamong Budaya dan Pelaksana Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, obyek yang ditemukan merupakan Yoni yang berukuran 110 x 100 cm dan panjang cerat 22,5 cm. Tinggi Yoni belum dapat diketahui karena pasca turunnya hujan, sebagian tubuh yoni bagian bawah kembali tertimbun tanah. Yoni berasal dari kata Sansekerta yang berarti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Yoni yang ditemukan di Jawa Tengah umumnya berpasangan dengan Lingga yang merupakan simbol perwujudan dari Dewa Siwa dan istrinya, Parwati. Dewa Siwa dan Parwati merupakan Dewa dan Dewi dalam agama Hindu.

Keunikan dari Yoni yang ditemukan Dusun Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak adalah ceratnya yang memiliki hiasan kepala Kala dengan lidah yang menjulur. Dari identifikasi awal temuan, kepala Kala diyakini mewakili gaya Jawa Tengah dimana kepala Kala digambarkan dengan mulut menganga tanpa rahang bawah. Kepala Kala umumnya ditempatkan di atas pintu masuk candi dan diyakini salah satu fungsinya adalah untuk mengusir roh-roh jahat.

Selain Yoni, di sisi utara galian yang dibuat oleh warga juga ditemukan struktur bata yang masih menempel di dinding lubang. Berdasarkan cerita dari Abdul Mu’alif dan Ali Musthofa, penemu sekaligus informan yang mendampingi pada saat dilakukan survei, bata-bata tersebut berukuran lebih besar dibandingkan ukuran bata saat ini. Bata-bata tersebut di masa yang lalu pernah diambil oleh warga dan sekarang ini sudah tidak diketahui lagi keberadaannya.

Upaya pelestarian Cagar Budaya memang tidak hanya dapat dilakukan oleh Pemerintah, perlu dukungan dari semua pihak, termasuk warga desa yang berada di sekitar Cagar Budaya. Temuan Yoni di Dusun Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen merupakan bukti awal adanya peradaban masa Pra Islam di Demak. Dan bukti awal ini masih membutuhkan proses yang panjang untuk menjalin sejarah baru di Kabupaten Demak. (Wardiyah)