You are currently viewing Di Masa Klasik, Agama Menjadi Pegangan Moral dan Etika Negara

Di Masa Klasik, Agama Menjadi Pegangan Moral dan Etika Negara

Agama Hindu telah memberikan penjelasan tentang struktur alam semesta, proses terjadinya materi, kelangsungan dan kembalinya ke alam keabadian atau Tuhan. Dengan demikian mitos-mitos tentang kekuatan alam, kematian dan roh yang misterius dan dipercaya oleh masyarakat sebelum masuknya pengaruh Hindu telah diperjelas dan diperkaya secara sistematis. Pada masa itu agama menjadi pegangan moral dan etika bagi elit negara dan rakyat. Meskipun demikian tidak semua rakyat menganutnya dalam arti bahwa banyak di antaranya masih menjalankan kepercayaan lamanya.

Dalam agama Hindu terdapat tiga dewa utama yang disebut sebagai Trimurti. Tiga dewa ini merupakan manifestasi dari Tuhan. Ketiga dewa tersebut adalah Brahma, Wisnu dan Siwa. Dewa Brahma merupakan Dewa pencipta alam semesta, Dewa Wishnu menjaga kelestarian alam semesta sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sedangkan Dewa Siwa menjadi
pengatur kembalinya alam semesta kepada keabadian.

trimurti(Arca-arca Trimurti di Candi Prambanan, dari kiri Brahma, Wisnu dan Siwa)

Agama Budha mengajarkan kesempurnaan roh manusia yang digambarkan  melalui tingkatan kebudhaan. Manusi Budha yaitu Budha yang masih berada di dunia sebagai manusia untuk mengajarkan kebajikan dan kebahagiaan. Dhyani Bodhisatwa adalah Budha yang telah lepas dari dunia tetapi masih memperhatikan kondisi manusia yang ada di dunia. sebelum menjadi Adi Budha akan dicapai Dhyani Budha. Adi Budha merupakan Budha yang telah berada di Nirwana

arca-dyani(Arca Dyani Budha Perunggu Koleksi BPCB Jateng)