You are currently viewing Hasil Kriya Batu dan Persebarannya (1), Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Hasil Kriya Batu dan Persebarannya (1), Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah telah menerbitkan beberapa buku. salah satu buku yang telah diterbitkan adalah buku berjudul Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (Prof. Sumijati Atmosudira dkk /editor). Mempertimbangkan permintaan dari masyarakat maka buku ini ditampilkan di laman ini.

Alat-alat Paleolitik

Jenis kriya batu yang digolongkan ke dalam peralatan paleolitik antara lain adalah kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, dan pahat genggam yang dapat dikelompokkan ke dalam alat batu inti, serta serpih, serut, gurdi, bilah, dan lancipan yang termasuk dalam alat-alat serpih bilah. Jenis-jenis peralatan tersebut merupakan alat batu yang paling sederhana yang dibuat dan digunakan oleh manusia. Manusia yang menggunakan peralatan tersebut masih dalam tingkat kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana (hunting dan gathering). Dengan demikian, peralatan batu tersebut mempunyai fungsi praktis, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Alat bantu semacam itu antara lain ditemukan di Sangiran (Sragen), yang merupakan situs terpenting di Jawa tengah yang menghasilkan alat-alat bantu paleolitik. Situs paleolitik di Jawa Tengah yang lain adalah Kali Kenteng (Gombong), Kali kuning (Purbalingga), Sambungmacan (Sragen), dan Kali Oyo (Wonogiri).

Jenis alat paleolitik yang disebut serpih dan bilah merupakan alat berukuran kecil, mempunyai bagian yang runcing, dan tajam, digunakan antara lain untuk gurdi (bor), pisau, penyerut, dan lain sebagainya. Peralatan semacam ini antara lain ditemukan di Sangiran Sragen. Alat seroih ada yang didiapkan dengan sengaja dari limbah penyerpihan sebongkah batu yang disiapkan untuk membuat alat bantu inti.