You are currently viewing Fungsi Candi Sukuh

Fungsi Candi Sukuh

Mengenai fungsi Candi Sukuh sebenarnya dapat di lihat dari relief, susunan bangunan, arca dan prasasti. Dengan melihat relief di Candi Sukuh yang antara lain berisi cerita Çuddhamala dan Garudeya, dapat di ketahui bahwa bangunan Candi Sukuh berhubungan dengan upacara pelepasan. Fungsi candi sebagai pelepasan ini diperkuat lagi oleh isi sebagian prasasti-prasastinya. Juga dengan melihat arca-arcanya seperti misalnya arca kura-kura dan arca garuda.

Lebih memperkuat kenyataan tersebut, lebih jauh lagi dapat dilihat bahwa upacara pelepasan itu berhubungan sangat erat dengan kepercayaan terhadap arwah leluhur. Sedang kita tahu bahwa unsur pemujaan terhadap arwah leluhur, dapat dilihat juga pada susunan bangunanya. Kompleks Candi Sukuh di susun dalam bentuk teras-teras yang mengingatkan kepada bentuk punden berundak pada zaman prasejarah. Bangunan punden berundak mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemujaan arwah leluhur, dengan demikian jelas bahwa kepercayaan ini nampaknya berlangsung dan berkembang terus di Indonesia, mulai dari zaman prasejarah sampai zaman pengaruh Hindu, bahkan sampai pada zaman sesudahnya.
Tokoh Garuda, kura-kura dan Bhima memegang peranan penting dalam lakon ini. Karena itu garuda, kura-kura dan bhima tidak hanya direliefkan saja tetapi juga dinyatakan dalam bentuk arca.

Garuda sebagai tokoh pembebas atau yang dapat meruwat Winata yaitu ibunya dari penghambaanya pada Kadru. Sedangkan tokoh Bhima terkenal dalam cerita Çuddhamala. Bhima sebagai pahlawan yang gagah berani dapat membunuh raksasa. (Buku Peninggalan Arkeologi Lereng Barat Gunung Lawu).