Situs ini terletak di desa Tanjung Aro, kecamatan Jarai. Kota Pagar Alam, tepatnya berlokasi di areal persawahan dan permukiman penduduk. Temuan tinggalan budaya megalitik antara lain; dolmen berkaki, lumpang batu yang mempunyai 3 lubang, sebuah batu monolit besar, arca megalitik yang menggambarkan orang sedang dibelit ular, batu datar, tempayan kubur dan bilik batu. Pada bilik batu terdapat lukisan tokoh manusia dan binatang. Hasil penelitian Van der Hoop melaporkan adanya berbagai temuan berupa benda seperti ujung tombak besi, manik-manik, fragmen perhiasan, benda dari perunggu dan sebuah fragmen seperti paku atau jarum yang terbuat dari emas, serta fragmen gerabah yang sudah aus. (Teguh Asmar, dalam Sukendar, 2003;).
Sesungguhnya situs Tanjung Aro sangat lengkap dari sisi temuan arkeologi dan telah dikaji lebih dalam oleh para ahli megalitik. Atas dasar itu, maka memiliki kelayakan data menjadi bahan informasi yang penting untuk kemudian dikemas dan dipublikasikan kepada masyarakat luas. Tetapi hingga kini, belum terlihat adanya upaya yang serius oleh pemerintah daerah untuk dikelola dan dikembangkan sebagai obyek warisan budaya yang penting untuk dimanfaatkan, kecuali sebatas penempatan petugas (jupel) untuk menjaga dan memeliharanya.