Animo masyarakat, khususnya generasi muda, yang besar dalam memeriahkan KKI terlihat dari jumlah pendaftar relawan. Ribuan pemuda dari berbagai latar belakang telah mendaftar, sementara yang dibutuhkan hanya 100 orang. Selain penyerahan strategi kebudayaan kepada Presiden, kongres yang telah berusia 100 tahun ini akan diisi sejumlah kegiatan menarik untuk berbagai kalangan. Di antaranya 4 forum pidato kebudayaan, 12 forum debat publik, 13 lokakarya dan kuliah umum pemajuan kebudayaan, pameran karya seni, pasar kuliner khas Indonesia, konser musik 18 band, 8 pertunjukan seni tradisi, pemutaran film, diskusi dan gelar wicara inspirasi kerja budaya, serta pawai budaya.

“Kami juga membuka pendaftaran sebagai peserta KKI secara online, dan saat ini sudah terdaftar sekitar 2.300 peserta yang akan mengikuti berbagai kegiatan di dalam KKI,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Sri Hartini.

Pada hari Minggu (9/12) pagi, KKI akan menggelar Pawai Kebudayaan yang disebut sebagai pertunjukkan seni budaya massal di jalanan. Pawai ini akan menghadirkan ribuan orang penampil perwakilan dari 34 provinsi, dengan koreografi. Ribuan pesilat dari Tapak Suci juga akan memeriahkan pawai budaya yang diselenggarakan bertepatan dengan pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Jakarta.

Selain itu, hal menarik pada KKI 2018 adalah panggung kubah bambu yang dirancang sebagai panggung utama. Sebagai karya instalasi yang unik, panggung bambu karya arsitek Novi Kristinawati Sutono memiliki diameter 20 meter, tinggi 10 meter, dan menggunakan sekitar 1.400 bilah bambu. Dalam proses pemasangan, Novi dibantu 17 orang dan membutuhkan waktu pengerjaan hampir dua minggu.

Seluruh kegiatan dalam KKI bersifat terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Publik dapat mengakses informasi seputar agenda dan materi Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 melalui laman kongres.kebudayaan.id. (*)

Jakarta, 4 Desember 2018

Disiapkan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemenkominfo