Arca Wisnu dari batu pertama kali ditemukan oleh penduduk tahun 1925 di sekitar lokasi penemuan batu prasasti. Temuan tahun itu disimpan di Museum Nasional Jakarta. Arca-arca Wisnu lainnya ditemukan pada tahun 1994 oleh tim penelitian kerja sama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan EFEO. Ketika itu ditemukan 13 potongan arca yang diduga berasal dari tiga sosok arca Wisnu. Potongan arca sebanyak 8 buah ditemukan lagi dalam ekskavasi tahun 1996. Seluruh potongan arca tersebut diduga merupakan bagian arca-arca Wisnu bertangan empat yang ditemukan sebelumnya.
Potongan-potongan arca Wisnu antara lain berupa bagian tangan arca memegang sangkha (terompet dari cangkang moluska) dan tangan memegang kuncup bunga padma(teratai) yang di India muncul pada periode Gupta abad ke-4. Selain itu, dua potong arca bagian kepala menggambarkan sosok laki-laki yang mengenakan mahkota berbentuk kuluk (kiritamukuta). Di antara potongan-potongan arca itu dapat direkonstruksi, sehingga berbentuk sosok relatif utuh yang tingginya 80 cm. Temuan kepala arca Wisnu lainnya tampak lebih kecil. Seluruh arca Wisnu yang ditemukan di Kota Kapur mempunyai ciri mengenakan kuluk serta di belakang kepala dan badan diberi pahatan prabhamandala(sinar kedewaan) dalam bentuk penampang lintang segi empat. Stutterheim (1937) menyatakan arca Wisnu Kota Kapur berasal dari abad ke-7, sezaman dengan prasasti.
Arca-arca Wisnu pra-Angkor bermahkota kuluk yang setipe dengan arca-arca Kota Kapur menurut Stanley O’Connors Jr. (1972) berasal dari abad ke-7-8. Tri Marhaeni (1997) cenderung mengikuti pendapat Stanley O’Connors Jr., tetapi mengambil abad ke-7 yang lebih dekat dengan pertanggalan prasasti. Sementara itu, menurut Satyawati Suleiman (1980), arca Wisnu Kota Kapur yang disimpan di Museum Nasional berasal dari abad ke-6. Arca Wisnu dari Cibuaya yang setipe dengan arca Wisnu Kota Kapur menurut Wirjosoeparto (1963) dan Edy Sedyawati (1963) berlanggam pra-Angkor, khususnya Chen-la akhir abad ke-6. Ciri bentuk lipatan kain arca Wisnu Kota Kapur sama seperti pada arca Buddha dari Bukit Seguntang Palembang yang menurut Suheimi (1979) dan Satyawati Suleiman (1981) berasal dari abad ke-6-7. Berdasarkan analisis karbon dari situs Kota Kapur dan tipe arca, Dalsheimer dan P.Y. Manguin menyatakan arca Wisnu Kota Kapur berasal dari abad ke-6-7.