Kompleks pemakaman atau Gubah Al Habib Ahmad bin Syech secara administratif berada di Jalan Dr. Muh Isa, Kelurahan 28 Ilir, Kuto Batu Kecamatan Ilir Timur II Kota Palembang. Secara astronomis kompleks ini berada di titik koordinat S 02º58’18.2” E 104º46’16.1”
Kompleks pemakaman atau Gubah Al Habib Ahmad bin Syech didirikan pada tahun 1918 M. Al Habib Ahmad bin Syech termasuk tokoh penghulu nasab bin Shahab di Palembang pada waktu itu. Beliau dan Habib Umar bin Muhammad As Seggaf memiliki jasa dalam memperluas masjid agung Palembang setelah Sultan Mahmud Baddruddin. Pada awal pendirian makam ini hanya khusus diperuntukkan bagi sulalah atau keturunan Syahab dari keluarga Al Habib Ahmad bin Syech. Pada awalnya lokasi pemakaman hanya dicapai melalui jalur anak sungai yang melintas dekat dengan gubah. Seiring dengan perkembangan waktu, maka gubah dikembangkan menjadi 3 bagian gubah sampai saat ini. Pembagian gubah ini berdasarkan nama-nama para sulalah alawiyyin Palembang yang berada di Hadramaut (Yaman), seperti bin Syahab, Al Kaff, Abu Bakar, Al Bar, Al Khirid, Al Musawa. Sampai saat ini gubah Duku masih digunakan sebagai pemakaman bagi keturunan alawiyyin yang meninggala dunia, khususnya yang berada di seberang Ilir Musi Palembang.
Makam atau Gubah Duku merupakan suatu kompleks pemakaman yang cukup luas dengan kelilingi pagar tembok semen. Didalam Gubah Duku ini didirikan cungkup utama dan cungkup lainnya. Di dalam cungkup-cungkup tersebut makam-makam. Pada gubah I merupakan gubah utama merupakan makam Al Habib Ahmad bin Syech yang terletak di tengah cungkup gubah. Di dekatnya terdapat makam Al Habib Abdullah bin Idrus Shahab, Al Habib Abdurrahman bin Ahmad Al bin Hamid, Al Habib Ahmad bin Zen Shahab, Al Habib Ali bin Alwi Shahab.
Pada saat ini kondisi gubah cukup baik, akan tetapi di beberapa tempat terdapat jirat dan nisannya telah lapuk. Kondisi makam-makam meliputi jirat dan nisan telah mengalami pergantian dengan bahan material yang baru. Makam-makam yang masih asli pada bagian jirat dan nisannya terdapat pada makam bagian gubah III, yaitu Al Musawa. Makam tersebut berbentuk jirat berundak dua tingkat dengan nisan tipe Demak Troloyo dan disekelilingnya terdapat motif hias medalion bertulisan arab dan tumpal (pengulangan segitiga) . Bentuk jirat dan tipe nisan Demak Troloyo juga ditiru untuk penggantian bentuk jirat dan nisan yang baru, seperti terlihat pada makam Al Habib Ahmad bin Syech pada bagian jirat dan nisannya.