Upacara Piodalan di Padmasana Kantor BPCB Gianyar

0
3824

Piodalan atau odalan merupakan istilah yang biasa digunakan oleh umat Hindu di Bali untuk merayakan hari peresmian sebuah bangunan suci berdasarkan perhitungan kalender Bali. Piodalan di Padmasana Kantor BPCB Gianyar tahun ini jatuh pada Purnama Kedasa, Soma Pon wuku Gumreg, tepatnya pada 14 April 2014. Kegiatan upacara piodalan dilakukan untuk menjaga keharmonisan lingkungan sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana. Konsep ajaran Tri Hita Karana yang menjadi tuntunan hidup masyarakat Bali terdiri dari Parahyangan (menjaga hubungan baik dengan Tuhan), Pawongan (menjaga hubungan baik dengan sesama), Palemahan (menjaga hubungan baik dengan lingkungan).

IMG_0734

Gb. Upacara dipimpin oleh Jero Mangku 

Upacara keagamaan pada umumnya dipimpin oleh seorang pemuka agama, dan pada piodalan kali ini upacara dipimpin oleh Jero Mangku Made Seteang yang juga merupakan pegawai BPCB Gianyar. Para pegawai lain juga turut andil sebagai pengayah yang membantu menyiapkan serta melaksanakan setiap rangkaian upacara piodalan.

IMG_0752

Gb. Sekaa Gong/Tabuh dari para pegawai BPCB Gianyar

BPCB Gianyar juga memiliki kelompok pemain musik (Sekaa Gong/Tabuh) yang bertugas untuk mengiringi jalannya setiap upacara keagamaan yang dilakukan di kantor BPCB Gianyar. Sekaa Gong/Tabuh beranggotakan para pegawai yang memiliki kemampuan maupun yang hobi memainkan alat musik gamelan.

IMG_0763

Gb. Tari Topeng

Tarian Topeng yang dipentaskan yaitu Topeng Sidakarya yang merupakan tarian sakral pada upacara Dewa Yadnya (korban suci kepada para dewa). Selain Tarian topeng, dipentaskan pula Tarian Rejang Dewa. Tari Rejang Dewa juga merupakan tarian sakral pengiring suatu upacara yang ditarikan oleh gadis-gadis belia (belum mengalami menstruasi).

IMG_0796

Gb. Tari Rejang Dewa

Konsep Tri Hita Karana terefleksi jelas pada kegiatan ini, para pegawai mempersembahkan korban suci kepada Sang Maha Pencipta sebagai wujud syukur atas segala berkah dan anugerah yang telah dilimpahkan (parahyangan). Para pegawai bersama-sama mempersiapkan acara upacara hingga upacara selesai selalu membutuhkan bantuan satu sama lain, karena acara akan berjalan lancar atas kerjasama yang baik antar semua pihak (pawongan). Jika semua pihak telah mampu menjalankan hubungan baik dengan semua aspek yang bersinergi secara harmonis maka akan timbul kerukunan yang membuahkan kedamaian, itulah wujud nyata dari palemahan.